Kegiatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam menampilkan budaya Indonesia.
Meskipun SMP NSA merupakan sekolah internasional atau SPK, mereka tetap berkomitmen untuk melestarikan budaya lokal.
Acara ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Rusia, Uzbekistan, Jepang, China, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Kehadiran mereka merupakan bagian dari program tahunan komunikasi dan teknologi dalam kurikulum IPS yang melibatkan kerja sama internasional. Sejak tahun lalu, kerja sama ini semakin diperluas dengan dukungan dari Dinas Pendidikan.

“Harapannya, sekolah lain, baik nasional maupun negeri, juga dapat merasakan manfaat dari program ini,” tambah Inggriette.
Selain itu, siswa SMP NSA juga telah meraih berbagai penghargaan internasional, terutama dalam bidang wushu.
“Tahun ini, lebih dari 10 siswa telah menorehkan prestasi di berbagai kompetisi, termasuk di Brunei dan Bali,” ungkapnya.
Dengan adanya program ini, SMP NSA berharap siswa semakin bangga dengan budaya Indonesia dan mampu membawanya ke tingkat internasional.
Marie, salah satu mahasiswa asal Rusia mengungkapkan kekaguman dan ketertarikannya kepada budaya Indonesia khususnya seni tari dan sejarah.
“Saya berharap ke depan hubungan diplomatis antara Rusia dan Indonesia semakin terjalin sehingga pertukaran budaya antar keduanya bisa terus berjalan,” ujarnya pada Beritabangsa.id,
Siswa-siswi SMP NSA yang berpartisipasi dalam acara ini adalah mereka yang aktif dalam program ekstrakurikuler Sharpening Student’s Potential (SSP), yang mencakup kulintang, gamelan, angklung, dan seni tari tradisional.
Sekolah NSA sendiri menawarkan lebih dari 33 kegiatan ekstrakurikuler yang mencakup berbagai bidang seperti olahraga, seni, musik, menulis kreatif, fotografi, sinematografi, robotika, hingga fashion design. Hal ini sejalan dengan motto NSA, yaitu School for Life, School of Talent & School of Champions.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id