BERITABANGSA.ID, KABUPATEN MALANG – Di tengah hiruk pikuk modernitas, seni tradisional Reog Ponorogo masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
Di Desa Pandan Landung, Wagir Kabupaten Malang, sebuah kelompok kesenian legendaris bernama Singo Ludro bangkit kembali memukau ratusan warga dengan penampilan aktratif pada Minggu (23/6/2024) siang.
Tampil sebagai pembuka lomba tari tradisional tingkat SD, reog Ponorogo Singo Ludro, tampil memikat dengan barong berkulit harimau yang dihiasi bulu burung merak asli, meliuk-liuk bergerak dinamis mengikuti irama mistis panjak, semuanya berpadu dalam harmoni yang mempesona.
R Widiyatma Jendrawidjaya yang akrab disapa abah Higam mengatakan, Reog Ponorogo Singo Ludro bukan sekadar kelompok kesenian lawasan biasa. Paguyuban Singo Ludro merupakan persaudaraan pelestari reog Ponorogo lawasan sedulur warok yang menjadi penjaga tradisi dengan memegang teguh pakem dan pewaris seni yang hampir terlupakan.
“Singo Ludro adalah legenda hidup yang menghubungkan generasi masa lalu, kini, dan masa depan. Kami ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa seni tradisional itu keren dan penuh makna,” ujar cucu veteran, putra pertama dari pasangan Abah Bedor pendiri Singo Ludro seniman reog kawakan Malang raya dan Nyai Sri Murti.
Abah Higam menyampaikan bahwa penampilan Reog Singo Ludro di Desa Pandan Landung bukan hanya sekadar hiburan semata. Mereka ingin membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap seni tradisional, khususnya Reog Ponorogo.
“Kami berharap penampilan ini dapat menginspirasi generasi muda untuk belajar dan melestarikan kesenian tradisional,” kata Abah Higam.
Singo Ludro telah membuktikan bahwa seni tradisional tidak pernah mati. Ia menunggu pewaris sejati untuk dihidupkan kembali, dan di Desa Pandan Landung, Reog Singo Ludro telah bangkit setelah beberapa waktu sempat vakum.
Sementara itu, Nur Salim Ketua RT 02 RW 01 Desa Pandan Landung menyampaikan kegiatan yang digelar hari ini merupakan inisiasi dari Karang Taruna Serikat Pemuda RT 02 (Serdadu Merah).
“Semua ini berawal dari ide kreatif anak-anak karang taruna kita, mereka punya ide bagaimana melestarikan budaya yang selama ini mungkin tergeser dengan budaya-budaya barat,” jelasnya.
“Untuk kegiatan seperti ini, karena hasilnya sangat positif, Insyaallah kedepannya bisa menjadi agenda rutin khusunya buat kampung kita terutama di wilayah RT atau RW Desa Pandan Landung,” pungkas Nur Salim.
Patut diketahui, paguyuban Reog Singo Ludro sendiri saat ini ber-markas di Jalan Pisang Agung nomor 31 Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang,
Reog Singo Ludro kini telah bangkit memulai kembali latihan hingga pembibitan penari-penari jathil’an muda. Bagi Anda yang penasaran dengan penampilan Singo Ludro, jangan ragu untuk mengunjungi sekretariat mereka di Jalan Pisang Agung, Malang. Atau, hubungi nomor 08222-0022224 untuk mengundang mereka tampil di acara Anda.
Dan saksikan sendiri bagaimana Singo Ludro, sedulur Warok Reog Ponorogo lawasan menaklukkan waktu, dan membawa kembali kejayaan kesenian tradisional Reog ke tengah masyarakat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id