BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Sumardi, anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur, bertekad mendorong terjadinya pemahaman budaya generasi saat ini untuk mempertahankan karakter masyarakat Indonesia yang dikenal berbudaya.
Dia melihat perkembangan teknologi, dan informasi saat ini sangat mencemaskan. Gerusan budaya adiluhung milik bangsa ini sangat dipengaruhi oleh teknologi handphone dan gadget. Dan hal itu mengancam karakter anak bangsa.
“Budaya sangat berdekatan karakter dan kami ingin menggugah seluruh masyarakat jangan sampai anak- anak generasi tidak mengenal sejarah budaya. Jangan sampai karakter budaya bangsa terkikis oleh arus global teknologi dan informasi,” ujar Sumardi, anggota Fraksi dan Sekretaris SOKSI Golkar ini.
Dia mengaku sengaja mengambil tema sarasehan, menyemai benih budaya, guna mewujudkan karakter masyarakat yang berbudaya karena tidak ingin budaya masyarakat asli daerah, Jombang dan Jatim ini tergerus.
Dalam kunjungan konstituen di daerah pemilihan (Dapil) nya, di Jombang, sengaja menghadirkan budayawan, dan pemerhati sejarah Jombang, Nasrul Illah, yang dikenal sebagai saudara kandung budayawan Emha Ainun Najib, dan Anom Antono, pamong budaya Pemkab Jombang.
“Saya melihat ada hal yang luar biasa di Jombang ini, budayanya, dan masyarakatnya yang memegang teguh tradisi warisan leluhur. Dan kita kupas semua strategi pengembangan dan eksplorasi budaya di Jombang,” ujar, alumni Fakultas Hukum Ubhara ini.
Nasrul Illah, budayawan dan pemerhati sejarawan Jombang, di ajang sarasehan budaya ini berkesempatan mengurai karakter budaya Jombang.
Dia menyebut Jombang ini secara sejarah geologi adalah tanah tuwo (tua,red) dan towo (hambar). Dan kemudian menjadi cocok disematkan menjadi karakter dan ciri pribadi masyarakat Jombang.
Tanah Jombang Tuwo alias tanah tua. Sejarahnya, peradaban pertama ada di Jombang. Proses geologi terjadi saat munculnya peradaban di pulau Kendeng. Sebelum terbentuk tiga lapisan tanah. Daerah Kalibeng terbentuk 2,5 juta tahun SM, dan manusia kera pertama ditemukan bernama Pithecanthropus Mojokertensis atau Pithecanthropus Robustus sebagai manusia purba di wilayah Desa Perning, Kabupaten Mojokerto, Jatim oleh von Koenigswald pada tahun 1936
“Dahulu, gunung Pucangan dan Kecamatan Kabuh itu satu-satunya daratan. Lainnya laut semua. Di sana lapisan kedua Paucangan terjadi pada 1,5 juta – 2,5 juta tahun SM. Lapisan Kabuh misalnya. Jadi dinamika Indonesia. Karena di Kabuh tempat bertemunya 3 lempeng benua. Amerika, Asia dan Afrika,” ujarnya.