Diskusi dalam forum tersebut berlangsung dinamis, dengan berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta terkait solusi ketahanan pangan di Jawa Timur.
Selain Sumrambah, turut hadir pembicara lain seperti Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim, Ony Anwar Harsono, serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai gerbang pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia Timur.
“Jatim adalah pintu gerbang ke Indonesia Timur, dan kawasan timur ini adalah masa depan dari sisi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Anindya.
Ia menyoroti sektor-sektor yang menjadi pendorong utama pertumbuhan di Jawa Timur, salah satunya adalah pengadaan listrik dan gas yang mencatat pertumbuhan lebih dari 20 persen.
Selain itu, Jawa Timur juga memiliki 19 dari 29 jalur tol laut yang ada di Indonesia, yang berperan penting dalam rantai pasok nasional.
“Jawa Timur ini bisa menjadi contoh dalam pengelolaan supply chain. Jika ingin belajar tentang rantai pasok yang efektif, maka belajarlah di Jatim,” pungkasnya.
Dengan peran strategisnya, Jawa Timur diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama di sektor pertanian yang menjadi salah satu tulang punggung ketahanan pangan Indonesia.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id