“Saya membayangkan nyawa saya dan anak berada di ujung tanduk. Kalau petugas tidak mendengar jeritan saya pasti saya dan anak saya terlempar dari ketinggian. Setelah itu saya langsung pulang gemetaran dan ketakutan sampai di rumah,” imbuhnya.
Kejadian yang menimpa ibu dan anak tersebut memunculkan kekhawatiran bagaimana bisa petugas wahana Florawisata Santerra De Laponte begitu lengah dan sembrono sehingga tidak memperhatikan keselamatan dan keamanan pengunjung.
Sementara itu, pihak pengelola Florawisata Santerra De Laponte telah meminta maaf dan menyatakan telah menindaklanjuti laporan tersebut. Melalui media sosial, mereka menyampaikan bahwa pegawai yang bertugas saat kejadian sudah diberi teguran.
Namun, ketika dimintai keterangan lebih lanjut oleh awak media, perwakilan manajemen berinisial AWA enggan memberikan tanggapan. Tak pelak hal ini menuai kritik pedas dari masyarakat yang menilai pengelola kurang transparan dalam menangani insiden yang menyangkut keselamatan pengunjung.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Purwoto, berjanji akan segera melakukan peninjauan ke lokasi.
“Kami akan menindaklanjuti laporan ini bersama Dinas Perhubungan, sekaligus mengevaluasi masalah penataan parkir yang kerap menjadi keluhan pengunjung,” jawabnya.
Akun Facebook Car Milah Nabung Cerdas, ketika dikonfirmasi Kamis (07/02) melalui direct masage (DM) mengatakan bahwa narasi yang sebelumnya telah diposting di salah satu grub Pujon telah dihapus karena permasalahan telah diselesaikan oleh pihak Santera.
“Sudah selesai dan pihak santera sudah menegur penjaga wahananya,” jawabnya singkat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id