BERITABANGSA.ID, SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 (Daop 8) Surabaya mengimbau para pengendara untuk lebih waspada saat melintasi perlintasan sebidang.
Imbauan ini semakin diperkuat setelah diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 pada Sabtu (1/2), yang membawa perubahan signifikan terhadap perjalanan kereta api di wilayah tersebut.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengungkapkan bahwa perubahan dalam Gapeka 2025 meliputi penyesuaian jadwal perjalanan, peningkatan kecepatan kereta, serta bertambahnya frekuensi perjalanan. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan bagi para pengendara, terutama di perlintasan tanpa palang pintu.
“Pada Gapeka 2025 ini, frekuensi perjalanan KA semakin bertambah dan kecepatannya meningkat, sehingga pengendara harus lebih berhati-hati,” ujarnya.
Dalam penerapan Gapeka 2025, sejumlah perjalanan KA di Daop 8 Surabaya mengalami peningkatan kecepatan, dari sebelumnya 90 – 110 km per jam menjadi 120 km/ per jam.
Beberapa kereta yang mengalami peningkatan kecepatan meliputi KA Argo Bromo Anggrek, KA Argo Semeru, KA Argo Wilis, KA Turangga, KA Bima, KA Sancaka, KA Kertanegara, KA Malioboro, dan KA Jayakarta.
Selain itu, beberapa lintasan juga mengalami peningkatan kecepatan, seperti jalur Surabaya Pasarturi – Tobo yang kini mencapai 120 km/jam, serta jalur Wonokromo – Surabaya Gubeng yang juga mengalami peningkatan serupa.
Berdasarkan data per Selasa (4/2), wilayah Daop 8 Surabaya memiliki 436 perlintasan sebidang.
Dari jumlah tersebut, 223 perlintasan dijaga oleh Dishub dan KAI, 48 perlintasan dijaga oleh swadaya masyarakat, 137 perlintasan tidak memiliki penjaga, dan masih terdapat 28 perlintasan liar.
Tingginya jumlah perlintasan tanpa penjaga berkontribusi terhadap terjadinya 45 kasus pelanggaran selama tahun 2024. Dari angka tersebut, 32 kasus melibatkan kendaraan roda dua, sementara 13 kasus melibatkan kendaraan roda empat.
Sebagai langkah pencegahan, KAI Daop 8 Surabaya bersama stakeholder terkait, termasuk Dishub daerah setempat, telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar perlintasan sebidang yang tidak memiliki penjaga. Penutupan perlintasan liar juga terus dilakukan, dengan 28 titik telah ditutup sepanjang 2024.
Untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, KAI Daop 8 Surabaya telah mengadakan 227 sesi sosialisasi selama 2024.
Dari jumlah tersebut, 187 sosialisasi dilakukan di perlintasan sebidang dan 40 sosialisasi lainnya dilaksanakan di sekolah-sekolah. Kampanye keselamatan ini mencakup edukasi kepada pengendara sepeda motor, mobil, hingga kendaraan berat seperti bus dan truk.
Luqman Arif menegaskan bahwa seluruh pengendara harus selalu berhenti, memperhatikan kondisi sekitar, serta memastikan tidak ada kereta yang melintas sebelum melewati perlintasan sebidang.
“Kami mengingatkan kepada seluruh pengendara untuk selalu waspada dan memastikan keamanan sebelum melintasi jalur kereta api. Semoga kita semua selalu selamat dalam perjalanan,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id