BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Tim kuliah kerja nyata pengabdian masyarakat (KKN Abmas) mahasiswa laboratorium logistik dan supply chain management (LSCM) departemen teknik sistem dan industri, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), memecahkan problem UMKM Ngelag di Jalan Raya Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Menurut Rizki Revianto Putera, kegiatan KKN ini merupakan respon perguruan tinggi menyelesaikan masalah UMKM sehingga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi lokal dengan teknik industri terapan.
“Terutama membantu UMKM menjawab soal overproduction dan underproduction memakai model optimasi produksi berbasis teknologi,” kata Rizki Revianto Putera, didampingi Rizki Revianto Putera, dosen pembimbing, Jumat (31/1.2025).
Masalah utama UMKM adalah fluktuasi permintaan serta keterbatasan umur simpan bahan baku.
Dampaknya, risiko kerugian akibat produk tak terjual atau kekurangan stok saat permintaan tinggi dan berdampak pada profitabilitas dan kepuasan pelanggan.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN Abmas ITS mengembangkan model optimasi produksi berbasis Newsvendor yang didukung oleh dashboard Excel dengan VBA (Visual Basic for Applications),” ungkap Rizki, dosen pembimbing.
Model ini dirancang untuk menganalisis data historis penjualan dan merekom berapa jumlah produksi harian yang optimal, dengan mempertimbangkan biaya produksi, harga jual, dan permintaan pelanggan.
“Kami berharap dengan implementasi dashboard ini, pemilik UMKM dapat lebih mudah mengelola produksi tanpa perlu melakukan perhitungan manual, sehingga keputusan terkait produksi dan pengadaan bahan baku dapat diambil lebih efisien,” ucap Rizki.
Kegiatan KKN Abmas ini meliputi pengumpulan data penjualan, pengembangan model prediksi permintaan, serta pembuatan dashboard interaktif yang dapat digunakan secara praktis oleh pemilik usaha.
“Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bagaimana teknologi sederhana seperti Excel dengan VBA dapat membantu UMKM dalam menghadapi tantangan operasional sehari-hari dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Rizki.
Rizki juga berharap melalui KKN ini, mahasiswa ITS tidak hanya berkontribusi pada pengembangan UMKM lokal tetapi juga berpengalaman praktis dalam memecahkan masalah dunia usaha secara langsung.
“Diharapkan, inovasi ini dapat terus dikembangkan dan bermanfaat bagi UMKM lainnya dalam meningkatkan efisiensi produksi dan profitabilitas usaha mereka,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id