BERITABANGSA.ID, MOJOKERTO KOTA – Kegiatan outing class SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, berakhir tragis, Selasa (28/1/2025).
Sebanyak 13 siswa terseret ombak saat bermain di tepi pantai. Dari jumlah tersebut, sembilan siswa berhasil diselamatkan, tiga ditemukan tewas, dan satu masih hilang.
Rombongan terdiri dari 257 siswa kelas 7 dan 8 yang didampingi 16 guru pendamping. Mereka tiba di Pantai Drini sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa pagi, usai menempuh perjalanan menggunakan lima bus. Insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, sebelum siswa dijadwalkan sarapan di rumah makan di sekitar pantai.
Sembilan korban selamat segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Tujuh siswa dirawat di RSUD Saptosari, Gunungkidul, sementara dua lainnya dirujuk ke RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, karena mengalami iritasi lambung akibat menelan terlalu banyak air laut.
Jenazah tiga siswa yang meninggal dunia selesai divisum di RSUD Saptosari dan telah dipulangkan ke Kota Mojokerto pada pukul 15.00 WIB. Sementara itu, tim SAR bersama petugas terkait masih melakukan pencarian terhadap satu siswa yang dinyatakan hilang.
Menanggapi tragedi ini, Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Dalam jumpa pers di kantor Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, ia menegaskan bahwa kegiatan outing class dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Kami akan memastikan penyebab kejadian ini diketahui secara pasti. Untuk sementara, semua kegiatan outing class di Kota Mojokerto dihentikan. Keselamatan siswa adalah prioritas utama kami,” tegas Ali.
Rombongan siswa yang selamat telah dalam perjalanan pulang ke Mojokerto, termasuk dua korban selamat yang telah mendapatkan penanganan medis. Peristiwa ini menjadi peringatan serius agar kegiatan serupa di masa depan lebih mengutamakan keselamatan dan pengawasan ketat.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
