Dalam kesempatan tersebut, Sumrambah memberikan motivasi yang membakar semangat peserta. Ia menekankan pentingnya gotong royong dan komitmen untuk membangun koperasi yang kuat.
“Harapan kita adalah membangun pondasi yang kokoh. Jangan hanya bergantung pada program pemerintah, mari mulai dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan kebersamaan, insya Allah kita bisa bangkit,” ujar Sumrambah dengan penuh semangat.
Namun, permasalahan klasik seperti polemik pupuk bersubsidi juga tak luput dari pembahasan. Wiwin mengakui bahwa isu ini masih menjadi tantangan besar, namun ia berkomitmen untuk terus memperjuangkannya.
“Kami tahu polemik pupuk bersubsidi ini tidak mudah diselesaikan. Tapi, kami tidak akan berhenti memperjuangkan agar petani bisa mendapatkan haknya. Semoga sektor pertanian terus berkembang dan para petani makin sejahtera,” ucap Wiwin dengan mata berkaca-kaca.
Sementara itu bagi Suparno, salah satu peserta serasehan menyampaikan bahwa acara ini cukup membawa angin segar. Ia mengaku semakin paham pentingnya koperasi dalam mendukung kebutuhan petani.
“Alhamdulillah, acara ini sangat bermanfaat. Tadi dijelaskan bagaimana koperasi bisa membantu petani, dan idenya luar biasa. Saya berharap koperasi ini benar-benar bisa diwujudkan agar kita bisa bangkit dan sejahtera bersama,” ungkapnya usai acara yang ditutup dengan doa bersama.
Sekadar diketahui melalui serasehan ini, sebuah harapan besar terpancar bagi petani di Jombang. Dengan kerja sama dan semangat gotong royong, mampu meniti jalan menuju kesejahteraan yang lebih baik ke depan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
