Peran Keluarga dan Sekolah
Din Syamsuddin menekankan bahwa pendidikan keluarga adalah kunci utama dalam membentuk generasi Rabbani.
“Pendidikan di rumah adalah persemaian pertama. Orang tua jangan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab pendidikan kepada sekolah,” tegasnya.
Sementara, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Susanto, menjelaskan konsep sekolah dalam membangun generasi Rabbani.
“Penguatan agama menjadi fondasi utama, diikuti oleh pendidikan ilmu pengetahuan agar anak-anak dapat menghadapi tantangan zaman dengan karakter akhlakul karimah,” katanya.
Edy menambahkan bahwa pihaknya juga aktif membekali orang tua melalui program parenting.
“Kami memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya kedekatan dengan anak di era digital. Selain itu, kami membimbing siswa agar menggunakan teknologi sebagai alat untuk belajar dan memperluas wawasan,” jelasnya.
Kolaborasi dengan Pesantren Dea Malela
SD Muhammadiyah 4 Pucang juga menjalin kerja sama dengan Pesantren Dea Malela yang didirikan oleh Din Syamsuddin.
Edy Susanto menyatakan pihaknya siap mensosialisasikan pesantren tersebut kepada wali murid sebagai opsi pendidikan lanjutan.
“Kami akan menjembatani jika lulusan SD Mudipat ingin melanjutkan pendidikan ke Pesantren Dea Malela. Ini adalah bentuk kolaborasi untuk mendukung generasi Rabbani,” ungkapnya.
Melalui sinergi antara sekolah, pesantren, dan keluarga, Din Syamsuddin optimis bahwa generasi muda dapat menjadi insan Rabbani di tengah era digitalisasi.
“Dengan pendidikan karakter yang kuat, dukungan teknologi yang terarah, dan peran aktif orang tua, Indonesia memiliki harapan besar untuk mencetak generasi yang berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan global,” tutupnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id