Terkini

4 Desa Terendam Banjir, Petani dan Warga Tuntut Tanggung Jawab Pemilik Tambak Udang

76
×

4 Desa Terendam Banjir, Petani dan Warga Tuntut Tanggung Jawab Pemilik Tambak Udang

Sebarkan artikel ini
Banjir
Sejumlah petani saat menolak tambak udang

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Banjir semakin parah merendam empat desa di Kecamatan Yosowilangun, yakni Desa Wotgalih, Darungan, Kraton dan Jatimulyo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang. Hal itu membuat para petani dan warga marah.

Tambak udang dituding menjadi pemicu banjir. Sejak ada tambak udang, lahan sawah milik petani selalu terendam air.

Air sungai meluap menggenangi sawah. Akibatnya, petani kesulitan bercocok tanam, dan kawasan permukiman warga di Desa Darungan, tak luput dari rendaman banjir.

Berbagai masalah muncul sejak tambak udang beroperasi di wilayah itu, karena muara ditimbun.

Padahal, seharusnya jadi saluran air sungai ke laut. Penimbunan muara membuat sungai menyempit, aliran air tidak lancar dan meluap, menggenangi lahan pertanian dan pemukiman warga.

Petani yang dulu mengandalkan hasil pertanian kini tak bisa lagi menggarap sawahnya, sementara warga yang sudah lama terdampak banjir mulai marah karena kondisinya tambah parah.

Bukan hanya petani yang dirugikan, warga Desa Darungan yang terdampak banjir juga ikut bersuara. Mereka menuntut pihak pengelola tambak untuk bertanggung jawab dan segera melakukan revitalisasi muara agar aliran air kembali normal.

“Kami sudah cukup sabar, tapi banjir ini semakin merusak kehidupan kami. Kalau pihak tambak tidak kooperatif, kami akan pertanyakan izin operasional tambak tersebut,” ujar warga setempat, Ali Ridho, Jumat (24/1/2025).

Warga dan petani setempat kini sepakat untuk menuntut keadilan dan berharap pihak berwenang segera turun tangan.

Dengan tuntutan ini, mereka berharap ada solusi jangka panjang yang tidak hanya menguntungkan satu pihak, tetapi juga menjaga kesejahteraan warga dan keberlanjutan pertanian, mata pencaharian utama mereka.

“Revitalisasi muara ini sangat penting untuk mencegah banjir terus menerus. Kami ingin hidup tenang, bisa kembali bercocok tanam dan tinggal dengan aman,” tegas petani lain.

Sebagai langkah lanjutan, warga dan petani berencana mengadakan aksi damai yang akan diikuti oleh berbagai elemen masyarakat setempat, termasuk kelompok-kelompok lingkungan, untuk menarik perhatian pemerintah daerah agar segera bertindak.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60