BERITABANGSA.ID, BANGKALAN – Banjir yang melanda Kecamatan Blega, Bangkalan menyebabkan seorang santri Ponpes Al-Hamidi asal Dusun Serpang, Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, hanyut terbawa arus pada Selasa (21/1/2025).
Korban diketahui bernama Sohibul Qirom, (16) asal Kecamatan Konang yang hanyut saat berenang bersama 4 teman santri lainnya di Sungai Blega.
Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan polisi bersama Tim SAR dan BPBD telah berhasil menemukan korban pada Rabu, pukul 13.05 WIB.
“Alhamdulillah setelah melakukan pencarian selama dua hari, kami berhasil menemukan korban di Sungai Pengarengan, Desa Blega, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Jarak korban ditemukan sekitar 950 meter dari titik hilangnya korban pertama kali yakni di Jembatan Laok Sungai Blega,” jelas AKBP Hendro Sukmono, Rabu (22/1/2025).
AKBP Hendro menambahkan selanjutnya jenazah akan dibawa ke Ponpes Alhamidiyah di Dusun Planggaran, Desa Blega untuk dimandikan dan disalatkan.
“Korban saat ini sedang dalam proses pemandian di Ponpes Alhamidiyah, tempat di mana korban menuntut ilmu. Selanjutnya, korban akan dimakamkan di rumahnya di Dusun Serpang, Desa Durin Timur, Kecamatan Konang,” tambah Kapolres.
Selain itu, AKBP Hendro mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera berpindah ke lokasi yang lebih aman, terutama bagi mereka yang tinggal di area rawan banjir.
“Kami meminta masyarakat agar lebih siaga serta waspada dan tidak melakukan aktivitas apapun baik berenang atau yang lain di sungai yang sedang meluap demi keselamatan bersama,” tegas Kapolres.
Selain itu, alumnus Akpol 2005 tersebut juga meminta kepada seluruh pengguna jalan yang hendak melintasi jalur Surabaya-Sumenep melalui wilayah Blega, untuk lebih berhati-hati karena banjir masih menggenangi beberapa titik di jalur itu.
Dengan kondisi arus sungai yang masih deras dan area banjir yang luas, tim gabungan berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencarian hingga korban ditemukan.
“Kami berharap masyarakat juga mendukung proses ini dengan tetap mengikuti arahan petugas dan menghindari aktivitas yang dapat membahayakan,” tutup perwira berpangkat melati dua di pundak.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id