Dia juga mengaku telah memfasilitasi warga, sekolah, cafe, dan pihak pabrik untuk bermusyawarah, bahkan dia juga mengaku menghadirkan DLH untuk ikut andil dalam mencari titik temu yang baik.
Semua itu butuh proses yang pertama dari sirkulaksi udara di sekolah kurang bagus diberikan kipas angin, kalau dampaknya masih berdampak pabrik bersedia memberikan AC dan hasil musyawarah disaksikan semua pihak.
“Yang kedua jika tetap berdampak maka didinding pabrik akan ditinggikan dan memindah cerobong asap agar tidak mengarah ke sekolah,” ungkapnya.
Amik Rohadi meminta jika sebelum berdirinya pabrik, untuk memprioritaskan warganya agar dapat berkerja di sana, dan saat ini hampir 50 orang yang bekerja adalah warganya.
Saat awak media mendatangi perusahaan pengolahan tembakau ini, security menjelaskan jika ingin menemui pihak perusahaan harus membuat janji terlebih dahulu.
“Silakan isi buku daftar tamu, nanti biar pihak perusahaan yang menghubungi jika sudah siap,” ungkapnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id