BERITABANGSA.ID, BOJONEGORO – Aroma bau pabrik pengolahan tembakau di wilayah Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dikeluhkan warga sekitar khususnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukowati I yang berjarak kurang lebih 50 meter dari pabrik, Selasa (14/1/2025).
Menurut salah satu perangkat desa yang enggan disebut namannya, menuturkan jika bau menyengat yang timbul dari cerobong asap tersebut, memang dikeluhkan beberapa pihak hingga dilakukan tiga kali mediasi dari warga, pihak pabrik, dan pemilik cafe sebelah pabrik yang berdampak hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turut datang untuk mengecek lokasi pabrik.
Sejak awal dia sudah pernah memprotes cerobong yang langsung berhadapan ke sekolah pabrik tanpa pembatas, dan bagaimana dampak ke lingkungan sekolah akan tetapi salah satu karyawan berdalil jika hal tersebut aman dan tidak akan berdampak terhadap siswa di sekolah yang berdekatan dengan pabrik.
“Seaman-amannya yang namanya polusi akan tetap berdampak bukan sekarang tapi kedepannya,” ungkapnya.
Pada saat mediasi pertama warga juga mempertanyakan perizinan akan tetapi pihak pabrik tidak dapat menjawab. Permintaan warga juga meminta untuk memindah cerobong asap dan hal itu tetap tidak dilakukan hingga, adanya mediasi kedua dan ketiga, pihak pabrik memberikan solusi kompensasi ke sekolah SDN dan TK yang berdampingan dengan pubrik berupa memberikan kipas angin.
“Memang baunya itu sangat menyengat wajar warga mengeluhkan baunya, apa lagi saat produksi di jam sekolah sangat mengganggu,” tambahnya.
Selain itu, keluhan warga bukan hanya karena bau yang menyengat akan tetapi, juga ditambah persoalan perekrutan pegawai menjadi polemik, pasalnya diduga warga merasa, yang dapat bekerja disana hanya orang-orang kepala desa.
Kepala Desa Sukowati Amik Rohadi, dengan keberadaan pabrik dia merasa senang. Terkait keluhan warga menurutnya hal itu adalah hal yang biasa karena semua itu pasti ada plus dan minus, apalagi bisa memperkerjakan warga sekitar.
