Terkini

Petani Teriak: Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Masalah Tambak Udang di Desa Wotgalih

31
×

Petani Teriak: Pemerintah Dinilai Kurang Serius Atasi Masalah Tambak Udang di Desa Wotgalih

Sebarkan artikel ini
tambak udang
Aksi demo yang dilakukan warga dari 4 desa

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Permasalahan tambak udang di Dusun Maleman, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, semakin memanas. Ali Ridho, seorang petani setempat, menyuarakan keluhan terkait dampak buruk yang ditimbulkan oleh aktivitas tambak terhadap lingkungan dan kehidupan petani di sekitarnya.

Penyempitan aliran sungai akibat dangkalnya sungai dan adanya beton penghalang membuat aliran air tidak lancar. Kondisi ini diperparah dengan menumpuknya eceng gondok yang tidak bisa masuk ke aliran sungai, sehingga air sungai meluap dan menyebabkan banjir di areal persawahan. Akibatnya, lahan pertanian di empat desa tetangga tidak dapat ditanami karena selalu terendam air.

“Beton penghalang itu harus dibongkar. Aliran sungai harus dikembalikan seperti semula, dengan lebar lebih dari 10 meter. Kalau dibiarkan seperti ini, petani hanya akan menjadi korban,” tegas Ali Ridho.

Ali juga meminta pemerintah dan pihak pengelola tambak udang untuk lebih serius menangani persoalan ini. Menurutnya, petani telah lama menderita akibat dampak buruk tambak udang, namun hingga kini solusi yang diberikan belum nyata.

“Petani jangan cuma dibuat ramai, kami butuh tindakan nyata, bukan janji saja. Kita capek demo-demo saja,” tambahnya.

Masalah ini tidak hanya berdampak pada pertanian, tetapi juga memicu kerugian ekonomi yang cukup besar bagi para petani di sekitar aliran sungai. Banyak dari mereka kehilangan sumber penghasilan karena gagal panen akibat banjir.

Masyarakat berharap pemerintah segera turun tangan dengan tindakan tegas, termasuk evaluasi izin tambak udang di wilayah tersebut. Mereka juga meminta normalisasi sungai, pembongkaran beton penghalang, serta pengawasan lebih ketat terhadap dampak lingkungan dari aktivitas tambak.

Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib petani dan lingkungan hidup. Jika tidak segera ditangani, bukan hanya petani yang dirugikan, tetapi juga keberlanjutan ekosistem di daerah tersebut.

Camat Yosowilangun, Yudi Prasetyo Andy Putro, mengutarakan kalau kedua belah pihak sudah dipertemukan, Senin (30/12/2024) lalu.

“Sudah ada kesepakatan yang dibuat, tinggal nunggu eksekusinya saja,” jawabnya via chat WhatsApp-nya.

Kata Camat Yosowilangun, untuk banguan muara yang ada di dalam tambak akan dilebarkan, sehingga meminimalisir terjadinya banjir di Desa Jatimulyo Kecamatan Kunir, Desa Darungan, Desa Kraton dan Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun.

Dari informasi media, Selasa (7/1/2025) akan ada hearing, antara Kelompok Tani dengan Komisi C di kantor DPRD Kabupaten Lumajang.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60