BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Sejumlah objek wisata dikeluhkan warga. Salah satunya, dari Eko Andreas.
Warga Lumajang ini mengatakan Kabupaten Lumajang belum layak disebut Lumajang Kota Pariwisata.
Menurut Eko, Pemerintah Daerah gagal menciptakan kota eksotik pariwisata, yang pernah didengung-dengungkan mantan Bupati Lumajang, Thoriqul Haq.
“Waktu itu, saya akui tidak mampu meski ada Dinas Pariwisata, tapi sayang orang orang yang ditempatkan di kantor itu dengan anggaran gendut hanya memble, tidak tahu apa yang mesti dikerjakan,” umpatnya di Medsos, Senin (6/1/2025).
Akibat konflik tiket masuk wisata Air Terjun Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, jumlah kunjungan wisatanya anjlok hingga 50 persen lebih.
Salah satu pengelola air terjun Tumpak Sewu, Abdul Karim, salah satu media online.
“Ada wisatawan lokal maupun mancanegara melalui biro perjalanan yang memindahkan titik kunjungannya ke luar Tumpak Sewu ke Madakaripura dan sejumlah kawasan lainnya,” kata Abdul Karim.
Akibat menurunnya jumlah kunjungan wisata ini, kata Karim, tempat parkiran ikut sepi, sejumlah pemandu wisata lokal banyak menganggur, termasuk penginapan sepi.
“Seharian ini hanya ada satu mobil. Guide-nya juga banyak yang nganggur karena tidak ada wisatawan yang masuk. Ini murni karena masalah tiket yang sampai sekarang belum selesai. Walaupun sudah dibuat satu pintu, namun sampai sekarang belum sepenuhnya selesai,” ujarnya.
Masih kata Abdul Karim, walapun satu pintu dalam penarikan tiket, namun ternyata tetap cukup memberatkan, karena untuk kawasan Grojokan Sewu tiketnya harus dibayar di satu pos tiket, walaupun wisatawan tidak turun ke Grojokan Sewu.
“Sekarang walaupun tidak turun ke Grojokan Sewu tetap dikenakan tiket, karena penarikannya sudah satu pintu. Dan ini berlaku baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara,” urai Abdul Karim.
Abdul Karim berharap masalah tiket ini bisa selesai secepatnya, sehingga pengunjung bisa kembali normal.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang, Yuli Harismawati tidak merespon via chat WhatsApp.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id