Terkini

Dispar Gagal Bina Destinasi Wisata di Kabupaten Lumajang?

37
×

Dispar Gagal Bina Destinasi Wisata di Kabupaten Lumajang?

Sebarkan artikel ini
wisata
lokasi wisata tumpak Sewu

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Kabupaten Lumajang, dengan potensi wisata alam luar biasa, kini menghadapi sorotan tajam. Beragam destinasi wisata seperti Air Terjun Tumpak Sewu, Ranu Kumbolo, hingga Goa Tetes pengelolaannya dinilai tak becus.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lumajang kerap menjadi sasaran kritik akibat kurangnya strategi yang efektif, dalam mengelola destinasi wisata.

Infrastruktur yang kurang memadai, promosi yang minim, hingga masalah kebersihan sering menjadi keluhan wisatawan. Padahal, Lumajang memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi unggulan di Jawa Timur.

Dari pantauan beritabangsa.id, keluhan wisatawan dan pelaku usaha bermunculan baik di dunia nyata ataupun di dunia maya.

Beberapa wisatawan mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap fasilitas yang tersedia.

“Kalau dulu akses menuju lokasi wisata, buruk dan jalan rusak dan kurangnya penunjuk arah membuat kami kesulitan. Tapi sekarang mahalnya harga tiket masuknya, bisa sampai 3 kali,” ujar Nanang, wisatawan asal Kota Surabaya, Senin (6/1/2025).

Tidak hanya itu, pelaku usaha lokal juga merasakan dampak dari kurangnya dukungan pemerintah daerah.

“Kami merasa seperti berjalan sendiri. Meskipun promosi wisata sudah optimal, dan tapi wisatawan sering mengeluhkan kurangnya informasi tentang destinasi di Kabupaten Lumajang,” kata Alan, pemilik Biro Perjalanan Wisata.

Menurut Alan masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan dan dicarikan solusi demi keberlangsungan bersama untuk bisa lebih lama dalam angka kunjungan.

“Sepertinya banyak pengelola yang berkeinginan instan dan tanpa arah tujuan yang jelas, akhirnya pengunjung yang dikorbankan yang berdampak kepada lokasi wisata itu sendiri,” tambahnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang, kunjungan wisatawan ke Lumajang masih tertinggal jauh dibandingkan dengan daerah lain seperti Malang atau Banyuwangi.

Padahal, Lumajang memiliki keunikan tersendiri, seperti hamparan perkebunan teh, pantai, hingga wisata pendakian.

Seorang pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Lumajang, Rochimawati, juga menilai masalah utama terletak pada kurangnya sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha wisata.

“Saat ini tanpa perencanaan matang dan kerja sama yang baik, potensi wisata ini hanya akan menjadi cerita belaka,” bebernya.

Meski demikian, masyarakat Lumajang berharap masih optimis. Mereka berharap Dinas Pariwisata dapat berbenah, mulai dari memperbaiki infrastruktur, mengadakan pelatihan untuk pelaku usaha, hingga melakukan promosi wisata secara masif.

“Kalau dikelola dengan baik, Lumajang bisa menjadi destinasi unggulan yang mendatangkan banyak wisatawan. Ini tentu akan meningkatkan perekonomian daerah,” papar Rochimawati.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60