BERITABANGSA.ID, KABUPATEN MOJOKERTO – Kabupaten Mojokerto mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Jawa Timur yang menggelar sidang perwalian anak di bawah umur.
Sidang perdana berlangsung di Pendapa Graha Maja Tama (GMT) Senin, 16 Desember, dengan melibatkan 23 anak dari LKSA Panti Asuhan Yatim Sejahtera.
Program ini diinisiasi oleh Pemkab bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Pengadilan Agama Mojokerto, untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian hak-hak anak.
Anak-anak yang mendapatkan status perwalian kini memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, menilai langkah ini sebagai inovasi penting dalam melindungi anak-anak rentan.
“Sidang ini menjadi tonggak sejarah dan memberi harapan agar anak-anak lain di Kabupaten Mojokerto yang belum memiliki kepastian hukum segera mendapatkan hak-haknya,” ujarnya.
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Mia Amiati, menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak adalah tanggung jawab bersama. “Anak adalah aset bangsa. Sidang ini adalah langkah nyata dalam memberikan kepastian hukum untuk melindungi hak-hak mereka,” jelasnya.
Kepala Kejari Kabupaten Mojokerto, Endang Tirtana, berharap program ini menjadi model bagi daerah lain. “Proses ini melindungi kebutuhan dasar anak-anak dan memastikan kesejahteraan mereka,” katanya.
Sebagai pelengkap, acara ini juga ditandai dengan penyerahan kartu identitas anak (KIA) secara simbolis kepada pengasuh LKSA.
Langkah ini menegaskan komitmen Kabupaten Mojokerto untuk mempermudah akses anak-anak terhadap layanan administratif, pendidikan, dan kesehatan.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa pendekatan kolaboratif dapat memberikan dampak besar dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia, sekaligus menjadi contoh bagi wilayah lain.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
