Sehingga jika dirangkai sabagai satu kesatuan rangkaian tahunan dan dirangkaikan event dengan pariwisata, maka akan semakin menambah jejaring dan memperluas wawasan melalui UMKM daerah lainnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Djoko Tri Cahyono menjelaskan bahwa UMKM adalah pendorong roda perekonomian paling tinggi karena langsung menyentuh masyarakat.
“DindagkopUM memiliki tugas branding, advertising, market hingga proses kurasi sehingga Pekan Pembangunan UMKM ini menjadi puncak Pameran Kearifan Lokal di 28 kecamatan selama 2024 ini,” terangnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, ada sekitar 100 stand pada Pekan Pembangunan UMKM Bojonegoro. Hingga pukul 18.00 WIB hari penutupan, omzet keseluruhan mencapai Rp250 juta.
“Ini menunjukkan animo masyarakat dan memperlihatkan produk Bojonegoro bisa bersaing di tingkat regional hingga nasional,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, perwakilan Asosiasi/Paguyuban UMKM APMMIK Sutikno berpesan agar terus melanjutkan event seperti ini, karena para pelaku merasakan langsung manfaatnya dalam hal pemasaran.
Pihaknya juga mengucapkan apresiasi kepada Pemkab Bojonegoro yang telah mendukung semua program dan mengatasi semua yang dihadapi UMKM serta memberikan penghargaan kepada beberapa katagori Stand Terbaik Inovatif Kreatif Kategori Craft oleh Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, dan Stand Terbaik Inovatif Kreatif Kategori Mamin oleh Kue Pancong Cempluk.
Lomba stand terbaik pekan pembangunan UMKM 2024 sebagai juara I diraih Kecamatan Sugihwaras, juara II Kecamatan Kapas dan juara III, Forum IKM Jatim (FIJ) Bojonegoro.
Untuk juara harapan I, Kecamatan Bojonegoro, Harapan II, Kecamatan Purwosari, Harpaan III, Kecamatan Bubulan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id