BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Pertemuan dan mediasi antara warga Bale Hinggil dan pengembang PT Telatah Gema Anugerah (TGA) terus memanas.
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh Wali Kota Surabaya, warga menyoroti berbagai persoalan, mulai dari kepemilikan, pengelolaan apartemen, hingga transparansi keuangan. Senin (23/12/2024).
Kristianto, perwakilan dari Bale Hinggil Community (BHC), mengkritik pertemuan ini sebagai bentuk manipulasi dari pihak developer.
“Ini hanya akal-akalan. Bahkan mereka tidak mengizinkan wartawan masuk, itu sudah pertanda buruk,” ujar Kristianto.
Ia juga menyinggung kehadiran orang yang diduga sebagai penyusup dari PT TGA dalam pertemuan tersebut.
“Mereka mengawali tanya jawab seolah ingin memecah persatuan warga Bale Hinggil. Tapi kami cepat tanggap karena kami punya database warga. Unit yang mereka sebutkan itu milik PT TGA,” tegasnya.
Kristianto menegaskan, warga Bale Hinggil hanya mengikuti arahan dari pemerintah dan undang-undang yang berlaku, termasuk PP nomor 13 tahun 2021.
“Ketika pihak developer mau berkelit, silakan saja. Yang penting kami mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa P3SRS (Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun) dijanjikan akan selesai pertengahan Januari 2025.
