BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Kasus asusila di Kabupaten Lumajang, beberapa pelakunya melibatkan pejabat.
Hal itu menyulut kemarahan masyarakat dan menurunkan kepercayaan terhadap pejabat.
Untuk itu harus ada komitmen bersama aparat bersama masyarakat menekan kasus asusila. Apalagi kasuus itu berdampak kerugian moral dan materi bagi korban dan keluarganya.
Tokoh masyarakat Lumajang, Holik, dari Masyarakat Peduli Moral (MPM), mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang wajib mengambil langkah strategis gun menangani kasus asusila.
“Awasi para pejabat. Atau beri kesadaran dan partisipasi masyarakat sehingga mudah melaporkan kasus asusila,” kata pria asal Kecamatan Candipuro ini.
Selanjutnya, ada penegakan hukum secara adil dan transparan terhadap pelaku kasus asusila.
“Setelah itu membangun sistem perlindungan oyang efektif untuk korban kasus asusila,” tambahnya.
Reaksi masyarakat Lumajang terhadap perkara asusila diharapkan penanganannya dilakukan secara serius dan transparan. Dan pelaku kasus asusila untuk dihukum adil.
Pemberantasan perkara asusila di Kabupaten Lumajang memerlukan kerja sama antara pemerintah, aparat hukum, dan masyarakat.
Dengan upaya yang serius dan transparan, akan dapat meningkatkan keadilan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat.
Aliansi Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (Pendekar) Kabupaten Lumajang, berencana menggagas aksi doa bersama, istighosah kubro MoLiMo.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Pemkab Lumajang tinggal menunggu harinya saja,” ungkap Ketua Pendekar Kabupaten Lumajang, Achmad Nurhuda alias Gus Mamak, Selasa (17/12/2024).
Menurut Gus Mamak, dari berbagai elemen masyarakat sudah memberikan dukungan dan sinyal bagus terkait pelaksanaan Istighosah Kubro MoLiMo ini.
“MUI, BAZNAS dan beberapa elemen lainnya sudah mendukung kegiatan kami ini, namun kami masih menunggu tanggal pastinya saja,” ujarnya lagi.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id