BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Kabupaten Lumajang mencatat prestasi membanggakan di sektor pertanian, berupa surplus produksi padi dan beras.
Di areal lahan seluas 60.966 hektare, terjadi surplus produksi padi sebanyak 372.262 ton dan surplus beras sebesar 197.927 ton, periode Januari- Oktober 2024.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang, Retno Wulan Andari, fakta ini jadi bukti nyata komitmen petani dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang mendukung ketahanan pangan nasional.
“Luasan lahan ada sekitar 60.966 hektare, dan berhasil mencapai surplus produksi padi sebanyak 372.262 ton dan surplus beras sebesar 197.927 ton dalam bulan Januari hingga Oktober,” jelasnya, Senin (16/12/2024).
Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut mengingatkan pentingnya integritas dalam bekerja melalui peringatan hari anti korupsi sedunia pada 9 Desember lalu.
Dalam sebuah acara simbolis di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta Jumat (13/12/2024) yang lalu, Mentan Amran memberikan sajadah kepada para staf muslim sebagai simbol pengingat untuk senantiasa menjaga perilaku baik, khususnya saat bersujud.
Selain itu, sangkar berisi tikus juga diberikan sebagai simbol peringatan atas bahaya korupsi.
“Tikus identik dengan perilaku korup, dan kita harus melindungi pegawai kita dari praktik-praktik yang merugikan bangsa ini. Jika kita berhasil menjaga integritas di Kementerian Pertanian, maka kita dapat memenuhi amanah Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan,” ujar Mentan Amran.
Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat dan pegawai pemerintah untuk terus mengedepankan nilai-nilai antikorupsi, seiring upaya bersama dalam menjaga keberlanjutan pembangunan nasional.
Dengan surplus produksi padi yang dicapai, Mentan optimis Indonesia akan semakin dekat dengan target swasembada pangan yang lebih kokoh di masa depan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id