Warga Salahkan Jalan Tol
Imam, warga Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben ini malah menuding jalan tol Surabaya Mojokerto, biang banjir kampungnya, di sekitar Pagaruyung ini.
“Sebelum ada jalan tol, banjir cepat surut. Sekarang malah lama surutnya. Dan dulu tidak sebesar ini. Sekarang setiap hujan air bertambah. Bayangkan kalau terus hujan,” ujarnya.
Beruntung di Masjid Al Ikhlas masih belum terendam karena posisinya tinggi. Imam yang juga penjaga Masjid ini mengatakan semua warga mengungsi di Balai Desa Jombok.
“Banyak yang tinggal di pengungsian Pak. Itu RT 1 sampai 6 dan sekitar tiga RW, ” ujarnya.
Sejumlah ibu-ibu warga setempat yang menjaga paket bantuan, mengaku sangat sedih karena tidak bisa masak, makan hanya mengandalkan bantuan.
“Welijo keliling tidak ada, Mas karena banjir. Semua dapur terendam, jadi kita tidak bisa masak,” ujar Bu Yah, salah satu dari warga setempat.
Terkini, hujan turun kembali. Air bertambah. Kondisi jalan dan rumah terendam hingga lutut.
Jika terus hujan maka volume air akan terus meninggi.
Yang mencemaskan kondisi itu mengancam anak-anak dan balita. Banjir ini telah merenggut satu nyawa bocah usia 5 tahun.
“Kemarin itu hanya keteledoran orangtuanya saja, anak kecil itu bermain genangan air lalu terjerembab ke lubang besar dan terseret air, hingga meninggal,” ujar petugas Damkar yang standby di Posko BPBD Jombang di Balai Desa Jombok.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
