BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) RW 8 Rungkut Mapan Barat, Surabaya, mendapat perhatian istimewa dari Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri, Brigjen Polisi Badya Wijaya.
Dalam kunjungan yang dilakukan pada rangkaian apel besar Polisi RW, Bhabinkamtibmas, dan Kasatkamling di Mapolda Jawa Timur, Satkamling ini dinilai sebagai salah satu yang terbaik.
Satkamling di Rungkut Mapan Barat tidak hanya fokus pada keamanan lingkungan, tetapi juga menjadi simbol toleransi antarumat beragama.
Ketua RW 8 Rungkut Mapan Barat, Haridjanto, menjelaskan bahwa keberhasilan ini berkat partisipasi aktif warga.
“Rombongan dari Mabes Polri memang menilai beberapa siskamling, dan kebetulan wilayah kami masuk nominasi untuk dikunjungi. Ini menjadi kebanggaan karena partisipasi masyarakat di sini cukup tinggi,” kata Haridjanto.

Satkamling ini mengoperasikan 15 anggota yang bertugas dalam tiga shift. Mereka melakukan patroli keliling menggunakan kendaraan listrik setiap satu setengah jam. Sistem kontrol menggunakan keplek, yang harus dipindahkan di setiap RT sebagai tanda pengecekan.
“Dengan cara ini, kami memastikan semua wilayah di Rungkut Mapan Barat terpantau dan aman,” tambah Haridjanto.
Dalam kunjungannya, Brigjen Polisi Badya Wijaya mengapresiasi harmoni keberagaman di wilayah ini. Ia menyoroti bagaimana masjid dan gereja besar yang berdampingan dapat hidup selaras tanpa gesekan.
“Di sini menjadi salah satu miniatur Bhineka Tunggal Ika. Meski ada masjid dan gereja yang berdekatan, warganya tetap saling membantu. Ini luar biasa,” ungkap Brigjen Polisi Badya Wijaya.
Ia juga memuji sinergi antara masyarakat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam menciptakan lingkungan yang aman.
“Satkamling di sini luar biasa. Petugas tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membantu mendata orang keluar masuk, terutama saat warga mudik. Ini adalah contoh ideal bagi daerah lain,” jelasnya.

Selain fokus pada keamanan, wilayah ini menunjukkan toleransi beragama yang tinggi. Misalnya, area parkir masjid diberikan untuk jemaat gereja saat kebaktian Minggu, dan sebaliknya ketika masjid mengadakan kegiatan besar.
“Ini membuktikan bahwa toleransi bukan hanya slogan, tetapi benar-benar diterapkan di sini,” tambah Badya Wijaya.
Kunjungan ini juga menjadi momen persiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru. Dengan sistem keamanan yang solid dan kerukunan masyarakat, Rungkut Mapan Barat diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain.
“Harapan kami, masyarakat terus peduli terhadap lingkungan, terutama saat perayaan hari besar agama apa pun. Surabaya, khususnya Rungkut Mapan Barat, membuktikan bahwa toleransi dan keamanan bisa berjalan seiring,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id