Pemilu

Debat III, Tidak Nyambung Jawaban Fawait Tanggapi Pertanyaan Hendy Soal Solusi Perselingkuhan di Kalangan ASN

25
×

Debat III, Tidak Nyambung Jawaban Fawait Tanggapi Pertanyaan Hendy Soal Solusi Perselingkuhan di Kalangan ASN

Sebarkan artikel ini
KOLASE FOTO: Cabup Jember nomor 1 Hendy Siswanto dan Cabup Jember nomor 2 Muhammad Fawait dalam debat ketiga Pilkada Jember.

BERITABANGSA.ID, JEMBER – Calon Bupati (Cabup) Jember nomor 1, Hendy Siswanto melempar pertanyaan kepada Cabup Jember nomor 2, Muhammad Fawait di sesi debat III, Sabtu 23 November 2024.

“Saya kutip dari detik.com (yang tayang) 30 Agustus 2023, Komisi Aparatur Sipil Negara atau KASN menyebutkan selama 4 tahun menerima laporan 172 kasus selingkuh masalah rumah tangga ASN. Ini artinya masalah perselingkuhan menjadi genting dan penting yang harus ditangani (oleh) seorang pemimpin daerah. Menurut saudara, bagaimana seharusnya pemimpin daerah bersikap dan menangani kasus-kasus perselingkuhan yang berujung pada perceraian di kalangan ASN, terutama untuk melindungi anak-anak yang menjadi korban perselingkuhan tersebut, dan potensi terjadi kekerasan dalam rumah tangga?,” ujar Cabup Hendy Siswanto melempar pertanyaan kepada Cabup Fawait.

Menjawab pertanyaan tersebut, Fawait malah menjelaskan soal kebiasaannya memberikan busana gamis kepada emak-emak.

“Selama kami jadi anggota DPRD Provinsi (Jawa Timur) selama 3 kali Pemilu. Pemilih kami hampir mayoritas adalah emak-emak, bahkan tadi disampaikan terkait masalah (busana) gamis. Jujur pak, yang suka ngasih gamis kepada emak-emak adalah saya, Pak,” kata Fawait.

Fawait mengaku pemberian gamis kepada emak-emak itu untuk mendorong mereka rajin datang ke pengajian.

“Filosofi ini sesuai lagu kebangsaan kita, bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Maka kalau saya dikritik hanya soal seragam, tidak apa-apa, saya terima, Pak. Saya tetap bagaimana emak-emak ke pengajian tetap kami perhatikan. Itu bagian komitmen kami terkait kesetaraan gender,” lanjut Fawait.

Tidak nyambung jawaban Fawait terhadap pertanyaan Hendy, Fawait justru balik bertanya kepada Hendy soal Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Kabupaten Jember.

“IPG di Jember itu 85,82 persen, Pak. Terendah se-Jawa Timur nomor 2. Artinya ini kalau dibandingkan dengan Banyuwangi, dibandingkan dengan Lumajang, Probolinggo, Bondowoso, ini kita tertinggal Pak. Artinya harus ada komitmen,” kata Fawait.

“Ke depan saya komitmen, kalau cuma diolok-olok, kalau cuma digosipin. Senyumin saja dan solawatin aja. Fawait! Fawait! Fawait!,” seru Fawait sambil mengacungkan tangan terkepal ke arah pendukungnya.

Kemudian Hendy Siswanto memberikan tanggapan lagi atas jawaban dari Muhammad Fawait.

“Begini ya, di Jember itu bukan emak-emak aja. Penduduk Jember itu besar sekali. Kan udah dikatakan sendiri, penduduk Jember itu banyak sekali. Maka pertanyaannya sebagai kepala daerah itu bagaimana menyelesaikan perceraian di (kalangan) ASN,” kata Hendy.

Hendy melanjutkan, penyelesaian soal perselingkuhan di lingkungan ASN harus ditangani secara komprehensif.

Menurutnya penyelesaian secara komprehensif itu diukur dengan pengalaman.

“Saya pengalaman sebagai pegawai negeri selama 24 tahun, saya juga pegawai, saya punya istri dan keluarga. 35 tahun saya berkeluarga. Tentunya ini treatmen kepala daerah untuk bagaimana ASN jangan sampai terjadi perceraian, kita adakan mereka musyawarah yang komprehensif, memberikan pengertian tentang agama, moral, bagaimana mereka punya integritas, bagaimana hubungan dia dengan saudaranya. Ini akan menjadi etika mereka bisa kita nilai seberapa jauh kenapa mereka melakukan perceraian,” lanjut Hendy.

Hendy mengingatkan menjadi pemimpin daerah itu tanggung jawabnya sangat besar.

“Sangat banyak sekali persoalan yang harus diselesaikan pemimpin daerah. Maka dari itu, perceraian di kalangan ASN yang cukup besar, tentunya ini menjadi problem kita yang harus diselesaikan,” pungkasnya.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60