Sementara itu, Kepala Dinkes Batu, Aditya Prasaja mengatakan, gathering insan kesehatan adalah wujud apresiasi kepada insan kesehatan se Kota Batu. Karena peran mereka sangat besar dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Serta diharapkan nantinya dapat menyukseskan program ILP.
Ia mengatakan, Kota Batu telah siap menjalankan ILP yang telah dilaksanakan di 3 puskesmas, puskesmas pembantu dan Posyandu. Pihaknya juga telah menyusun strategi ILP 2025. Di antaranya, dukungan regulasi dan anggaran, peningkatan kapasitas dan kualitas SDM kesehatan, pemenuhan Sarpras. Termasuk juga menambah jumlah dokter di seluruh puskesmas Kota Batu agar bisa memenuhi rasio minimal BPJS Kesehatan. Yakni satu dokter berbanding 5.000 peserta dalam rangka pemerataan akses layanan kesehatan di faskes tingkat pertama.
“Karena jumlah dokter karena kurang, maka kami menambah 17 dokter serta menambah 1 bidan dan 1 perawat di tiap desa/kelurahan. Guna mengoptimalkan upaya preventif dan promotif kesehatan di desa/kelurahan. Serta menambah kader kesehatan, minimal 2 kader di desa/kesehatan. Selanjutnya para kader akan ditransformasikan menjadi kader ILP,” papar Adit.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pemprov Jatim, Erwin Astha Triyono menegaskan, pemerintah berkomitmen mewujudkan kesehatan kepada masyarakat karena ini salah satu faktor dalam berkontribusi membangun kemajuan bangsa.
Baginya, sektor kesehatan tidak bisa dikerjakan secara parsial, namun harus kolaborasi antar semua pemangku kebijakan. Hal ini yang menjadi dasar tema HKN 2024 yakni Gerak Bersama Sehat Bersama.
“Sektor kesehatan tidak bisa diselesaikan Dinas Kesehatan saja. Sangat butuh bantuan antar pemangku kebijakan baik media, TNI/Polri termasuk masyarakat luas. Kolaborasi ini diharapkan terbangun dengan baik di Kota Batu. Sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” ujar dia.
Di sisi lain, bergerak memiliki makna ajakan untuk menggugah kesadaran masyarakat agar beraktivitas olahraga minimal 30 menit sehari. Upaya promotif dan preventif ini harus dikampanyekan secara luas menumbuhkan gerakan hidup sehat. Mengingat saat ini mayoritas jenis penyakit yang ditangani oleh rumah sakit berkutat pada stroke, jantung, diabetes hingga infeksi.
“Menjaga kesehatan lebih baik dari pada sakit. Makanya butuh gerak bersama mengkampanyekan gerakan hidup sehat. Jangan sampai karena pengobatan gratis tapi tidak berusah hidup sehat,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id