BERITABANGSA.ID, JEMBER – Para nelayan di Puger menggelar pawai perahu, mengampanyekan Paslon bupati-wabup Jember nomor 01, Hendy Siswanto-Gus Firjaun (HSGF).
Dalam pawai perahu itu, Hendy Siswanto dan Gus Firjaun menaiki perahu besar memimpin di depan, diikuti oleh 20 perahu kecil atau jukung di belakangnya.
Tokoh muda nelayan Puger, Haji Husein Zainudin, atau akrab disapa Haji Zen berdiri di ujung depan perahu besar, dia berkali-kali meneriakkan ‘coblos nomor 1’ kepada para nelayan yang sedang beraktivitas di pinggir aliran sungai Puger.
“Coblos nomor 1 Hendy Siswanto-Gus Firjaun,” ajak Haji Zen, sembari memanggil nama para nelayan yang dikenalnya.
Ia menyampaikan pawai perahu tersebut merupakan inisiatif para nelayan untuk memenangkan paslon nomor 01 Hendy Siswanto-Gus Firjaun.
“Kami inisiatif membuat pawai perahu ini, pawainya di perairan, ya karena kami nelayan. Kami semua sudah sepakat lanjutkan. Siap memenangkan Hendy Siswanto-Gus Firjaun,” kata Haji Zen.
Haji Zen mengungkapkan alasannya mendukung paslon 01.
“Beliau berdua adalah orang baik, dan bisa kita nilai dari hasil kepemimpinannya di periode pertama, dalam waktu 3,5 tahun memimpin Jember, bahkan masih dikurangi pandemi Covid-19 waktu itu, dalam waktu yang sedikit, namun hasil kerjanya sangat memuaskan,” ujar Haji Zen, Selasa 5 November 2024.
Ia melanjutkan, dalam waktu yang sedikit, tidak sampai 5 tahun seperti pemimpin daerah pada umumnya, pasangan HSGF telah memperbaiki jalan kabupaten sepanjang 2.264 kilometer, jalan desa sepanjang 680 kilometer, 58 jembatan juga diperbaiki, dan banyak lagi pencapaian lainnya.
“Hasil kerja yang saya sebutkan itu, memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat, dengan infrastruktur yang sudah bagus, jalannya sudah mulus berdampak positif bagi perekonomian warga,” lanjutnya.
Di samping infrastruktur, baginya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat adalah program Jember Pasti Keren (JPK) yakni program berobat gratis tanpa syarat untuk warga Jember.
“Pokoknya warga Jember, punya KTP Jember, kalau sakit dapat berobat gratis di puskesmas maupun rumah sakit daerah, ini luar biasa program JPK ini, banyak sudah yang merasakan manfaatnya,” jelasnya.
Sementara itu, Calon Bupati Jember Hendy Siswanto berterima kasih kepada para nelayan atas aksinya. Dia mengaku terharu dan bangga kepada para nelayan.
Hendy mengaku pada periode pertamanya, ia memang fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata, serta pelayanan kesehatan gratis melalui program J-Pasti Keren.
“Periode pertama kami mengutamakan infrastruktur, karena waktu itu ketika kami baru dilantik, kondisi jalanan rusak dimana-mana, anda tahu sendiri kan. Sehingga kami putuskan untuk memperbaiki semua jalan di Jember, kemudian kami juga memprioritaskan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh warga Jember tanpa terkecuali. Nanti di periode kedua, kami akan fokus meningkatkan kesejahteraan nelayan, kami akan bangun pelabuhan milik daerah,” kata Hendy.
Pelabuhan milik Pemkab Jember yang direncanakan oleh Hendy Siswanto dan Gus Firjaun itu akan dibangun di wilayah pesisir pantai Getem.
“Pelabuhan itu nantinya lengkap, ada TPI-nya, kolam labuhnya ada, saya sudah membuat desainnya itu, butuh biaya Rp7 triliun, pembiayaannya bisa dari pemerintah pusat, provinsi dan pemkab Jember, juga investor, nanti kita usaha carikan biayanya, kalau (biayanya) ditopang sendiri oleh Pemkab Jember itu tidak mampu, maka harus gotong royong,” kata Hendy.
Terkait pawai perahu, Hendy mengaku di sepanjang perjalanan, dia melihat kondisi beberapa penahan tanah sudah ambrol, sehingga dapat membahayakan.
“Dulu periode pertama kami juga lakukan ini (pawai perahu), di sepanjang perjalanan kami menyusuri sungai puger, kami mendapati ada beberapa retaining wall (plengsengan) sudah ambrol, itu beresiko pada keselamatan warga juga pada bangunan-bangunan yang ada, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi karena ini wilayahnya provinsi, untuk selanjutnya diperbaiki,” ujar Hendy.
Hendy juga mengajak para nelayan untuk menjaga kebersihan. Menurutnya, parkiran perahu di sepanjang sungai Puger dapat menjadi spot wisata yang menarik.
Di samping itu, mengenai sedimentasi yang banyak dikeluhkan nelayan, dia mengaku sudah beberapa kali menyurati Gubernur Jawa Timur, namun belum direspon. Tujuannya untuk meminta izin untuk mengeruk sedimentasi agar perahu nelayan dapat keluar dan masuk ke kolam labuh dengan lancar.