Pendidikan

Tim UNAIR Raih Medali di Summit Internasional dengan Rompi Pintar Nelayan

43
×

Tim UNAIR Raih Medali di Summit Internasional dengan Rompi Pintar Nelayan

Sebarkan artikel ini
Unair

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Kali ini, tim inovasi “Ocean Pulse Smart Vest” yang terdiri dari empat mahasiswa Unair dan satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) berhasil meraih medali perak dalam kategori teknologi pada Second International Youth Summit yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (10/11/2024).

Tim yang beranggotakan Ririn Dwi Antari, Istighfar Rohmah (Fafa), Fidella Rachmadiana Azra, dan Daniswara Zahra Anindita ini menciptakan rompi pelampung pintar yang dirancang untuk membantu nelayan tradisional terhindar dari heat stroke saat bekerja di tengah terik matahari di laut.

Rompi ini dilengkapi teknologi sensor pendingin termoelektrik, yaitu peltier, yang secara otomatis mengeluarkan sensasi dingin saat suhu lingkungan meningkat.

“Ide ini muncul karena seringnya terjadi kasus heat stroke pada nelayan yang melaut di siang hari. Suhu panas di laut dapat memicu peningkatan suhu tubuh yang berisiko mengakibatkan pingsan, kejang, hingga pendarahan,” ungkap Fafa seperti yang disampaikan pada Beritabangsa.id, Kamis (14/11/2024).

Ocean Pulse Smart Vest dirancang agar dapat bekerja secara otomatis. Saat suhu lingkungan mencapai 38°C, sensor peltier akan aktif dan mengeluarkan sensasi dingin untuk membantu menurunkan suhu tubuh pemakainya.

Menariknya, rompi ini didukung oleh energi matahari yang diserap melalui panel surya, sehingga perangkat pendingin dapat bekerja secara berkelanjutan tanpa perlu penggantian komponen.

Namun, Fafa mengungkapkan bahwa penggunaan peltier masih memiliki tantangan, terutama dalam mengurangi efek kejut listrik yang mungkin timbul saat perangkat mengeluarkan dingin akibat perbedaan arus listrik.

“Kami sedang berupaya meminimalkan efek kejut ini dan menambahkan lapisan tahan air agar rompi dapat berfungsi optimal sebagai pelampung,” jelasnya.

Inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi nelayan tradisional, yang sering kali berlayar tanpa peneduh di kapal mereka.

Namun, tim masih menghadapi kendala biaya produksi yang cukup tinggi, yang menghalangi produk ini untuk dijual langsung kepada nelayan.

“Untuk dapat menurunkan harga jual, kami masih mencari sponsor dan stakeholder yang bersedia mendukung pengembangan produk ini agar dapat diakses oleh nelayan tradisional,” tutup Fafa.

Dengan inovasi ini, tim UNAIR berharap dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para nelayan Indonesia saat melaut.

Keberhasilan mereka di ajang internasional ini menjadi bukti bahwa ide-ide kreatif anak bangsa dapat berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat luas.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60