BERITABANGSA.ID, KAB MALANG – Gaung kesetaraan pendidikan makin lantang, Pokja Madrasah se-Jawa Timur, satu suara memenangkan Risma-Gus Hans sebagai Gubernur Jawa Timur.
Dukungan kemenangan terus membanjir kepada Paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini, kali ini dukungan datang dari ratusan kelompok kerja (Pokja) Madrasah se-Jawa Timur yang menggelar deklarasi pemenangan Risma-Gus Hans sebagai Gubernur Jawa Timur 2024-2029.
Dalam deklarasi tersebut Cagub Jatim Tri Rismaharini mengatakan ke depannya jika dia diberikan amanah, akan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah swasta, madrasah dan pondok pesantren sehingga setara dengan sekolah negeri.
“Sekolah dan madrasah memang kurang Sarpras nya, jadi kita dorong harus dibantu agar di kalangan masyarakat tidak terjadi perbedaan sekolah negeri maupun swasta,” ujar Tri Rismaharini saat menghadiri deklarasi Madrasah Bersatu di cafe suara alam Kepanjen Kabupaten Malang, Rabu (13/11/2024).
Risma menceritakan saat dirinya menjadi Wali Kota Surabaya tidak membedakan antara sekolah negeri dan sekolah swasta, kurangnya minat orang tua untuk memasukkan anaknya di sekolah swasta lebih dikarenakan mahalnya biaya di sekolah swasta.
“Jadi yang saya lakukan saat di Surabaya dulu (Wali Kota Surabaya) kita enggak bedakan antara negeri dan swasta, kenapa para orang tua tidak ingin anaknya sekolah di swasta karena kadang mahal bayarnya, jadi kita memberikan subsidi agar wali murid tidak membayar,” tutur mantan menteri sosial RI ini.
Menurut Risma, memang ada kesenjangan antara sekolah negeri dengan sekolah swasta, madrasah dan pondok pesantren, oleh sebab itulah dirinya berkeinginan mengangkat dan mensejajarkan madrasah dan pondok pesantren dengan sekolah negeri maupun sekolah swasta yang telah bagus.
“Memang selama ini ada kesenjangan antara madrasah dan pondok pesantren dengan sekolah negeri dan swasta, karena iku kita harus angkat mereka (madrasah dan pondok pesantren) supaya kualitas itu minimal seimbang ya,” terang mantan Menteri Sosial di era Presiden Joko Widodo ini.
Risma ingin tidak ada lagi, ada kata sekolah ini bermutu sekolah itu tidak bermutu, hal tersebutlah yang nanti akan dilakukannya.
“Biar tidak ada lagi ada kesan sekolah ini bermutu sekolah itu kurang bermutu, jadi nanti akan kita berikan bantuan yang sama, apalagi sekolah dan pondok pesantren NU dan Muhammadiyah itu bisa ditingkatkan lebih baik dan bagus lagi serta sekolah sekolah yang lain yang kurang kita tingkatkan lagi,” paparannya
Sedangkan untuk sekolah, madrasah dan pondok pesantren yang berada di pelosok desa terpencil dan pegunungan juga harus lebih diperhatikan, karena jumlah siswa yang belajar disana sedikit tidak sama dengan sekolah negeri dan swasta yang ada di perkotaan.
“Sekolah dan pondok pesantren yang berada di pegunungan dan pelosok desa terpencil yang muridnya sedikit jadi tidak terpenuhi, untuk itu kita nanti akan membuat kebijakan kebijakan khusus untuk bagi mereka mereka yang bersekolah di atas gunung dan daerah terpencil lainnya,” pungkasnya.