BERITABANGSA.ID, JEMBER – Isu PKI yang diorasikan oleh Calon Bupati Jember nomor 2 Muhammad Fawait terus menjadi perbincangan publik di tengah Pilkada 2024.
Cabup Fawait menyebut ada gerakan menghadang santri memimpin Kabupaten Jember, yang kemudian ia menyebut gerakan itu seperti gerakan PKI, dalam orasi di malam Hari Santri 2024 lalu.
Orasi Fawait itu juga diunggah ke akun instagram miliknya @gus.fawait
“Ada usaha yang sangat massif, ada usaha yang sangat sistematis, bahkan menghalalkan cara, ada upaya yang begitu besar ingin menghadang santri memimpin Kabupaten Jember, dengan menebar hoaks, dengan mengolok-olok, dengan memfitnah, dengan membuat berita-berita yang keji, itu kok kayaknya saya ingat Gerakan 30S PKI yang ingin menghabisi para ulama, yang ingin menghabisi para kiai, yang ingin menghabisi para santri di Republik ini,” ucap Fawait dalam pidatonya dengan penuh semangat.
Menyikapi hal tersebut, sejumlah Kiai di Jember, meminta masyarakat untuk tidak terpancing akan isu PKI yang disebutkan oleh Cabup Fawait.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Muayyad, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan Jember, Kiai Haji Solehan menilai orasi dengan mencatut partai palu arit tersebut cukup berbahaya. Apalagi menurutnya, disampaikan oleh pemuda yang tidak bersinggungan langsung dengan tragedi G30SPKI.
“Omongannya Fawait itu tidak benar! Alasannya Fawait sendiri nggak tahu PKI. Pada saat PKI ada (di Republik Indonesia), Fawait itu belum lahir. Apalagi calonnya (peserta Pilkada Jember) hanya ada dua paslon, harusnya berhati-hati dalam berucap, karena yang tertuduh pasti lawannya. Fawait itu sudah nggak bener etikanya, kok ngomong PKI,” kata Kiai Solehan saat ditemui di kediamannya, Selasa (12/11/2024).