BHS menyatakan komitmennya untuk mendukung pendidikan dan kesempatan kerja anak-anak korban KRI Nanggala.
“Kami ingin memastikan bahwa anak-anak para pahlawan ini memiliki akses pendidikan dan kesempatan kerja yang layak di masa depan,” katanya.
Ia juga menyampaikan rencananya untuk meringankan beban keluarga korban dengan mengusulkan pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pengurangan biaya listrik bagi keluarga yang membutuhkan.
Asrilia menyampaikan bahwa acara ini diadakan untuk membantu para istri prajurit yang gugur dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kami ingin agar para istri almarhum bisa diperhatikan oleh pemerintah. Mereka juga membutuhkan dukungan pendidikan bagi anak-anak, akses pekerjaan, hingga pembebasan PBB,” ujarnya.
Tragedi KRI Nanggala 402
KRI Nanggala 402 adalah kapal selam milik TNI Angkatan Laut yang tenggelam pada April 2021 di perairan utara Bali saat menjalani latihan tempur.
Kapal ini membawa 53 awak yang gugur dalam insiden tersebut, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga mereka dan bangsa Indonesia.
Tragedi ini mengingatkan pentingnya dukungan bagi keluarga yang ditinggalkan, termasuk dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan kesejahteraan.
Peringatan Hari Pahlawan kali ini menjadi momen untuk mengapresiasi jasa mereka dan memperkuat semangat gotong-royong dalam membantu keluarga pahlawan yang telah gugur.
IPIP dan para tokoh yang hadir berharap bantuan ini dapat meringankan beban keluarga korban dan memberi mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
