BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Suasana di tempat pelipatan surat suara di Kabupaten Lumajang mendadak gaduh ketika listrik tiba-tiba padam, Sabtu (2/11/2024) malam hari. Uniknya, tidak ada genset yang disiapkan. Sehingga para petugas kelabakan dan harus melanjutkan pelipatan surat suara memakai sorot lampu mobil yang diparkir di lokasi.
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar terutama mengenai kesiapan teknis dari penyelenggara Pemilu di tingkat kabupaten.
KPU Kabupaten Lumajang, sebagai penyelenggara dituding kurang profesional dalam menyiapkan fasilitas yang seharusnya mendukung kelancaran proses pelipatan surat suara.
Kejadian ini dituding memalukan dan menjadi sorotan publik karena dianggap tidak sesuai standar yang diharapkan.
Ketika dikonfirmasi, Ketua KPU Kabupaten Lumajang, Febriadmadja, belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.
Begitu juga dengan Sekretaris KPU, Andi, yang belum merespons pertanyaan dari para wartawan.
Insiden ini juga memunculkan kecurigaan adanya potensi penyalahgunaan anggaran. Beberapa pihak mempertanyakan alokasi dana operasional untuk penyelenggaraan Pemilu yang dianggap seharusnya mencakup fasilitas genset atau pasokan listrik darurat. Ketidaksiapan ini menimbulkan dugaan bahwa dana yang dianggarkan mungkin tidak sepenuhnya dialokasikan sebagaimana mestinya.
Para pengamat menyebutkan bahwa insiden ini tidak boleh terulang, terlebih karena proses pelipatan surat suara adalah bagian penting dari pelaksanaan pemilu yang bersih dan transparan.
“Masyarakat berharap pihak KPU dapat lebih profesional dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan tahapan pemilu demi menjaga kredibilitas proses demokrasi di daerah tersebut,” Ketua Aliansi Penegak Demokrasi dan Keadilan Rakyat (Pendekar) Kabupaten Lumajang, Achmad NurHuda, Senin (4/11/2024).
Sebelumnya, ratusan ribu surat suara untuk pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur telah tiba di gudang Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lumajang pada Selasa (29/10/2024) lalu.
Pengiriman logistik pemilihan ini dilakukan dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian Polres Lumajang, bersama dengan petugas KPU dan Bawaslu.
Pengiriman logistik pemilihan ini dilakukan dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian, KPU, dan Bawaslu Lumajang. Sebanyak 862.353 lembar surat suara tersimpan aman dalam 432 boks khusus.
Kapolres Lumajang, AKBP Mohammad Zainur Rofik, menegaskan pihaknya berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kelancaran proses Pilkada. Pengawalan ketat dilakukan sejak surat suara meninggalkan tempat penyimpanan hingga tiba di gudang KPU.
“Pengawalan ketat ini bertujuan untuk menjaga integritas dan keamanan surat suara hingga pelaksanaan pemungutan suara,” ujar Kapolres siang tadi.
