Dukungan masyarakat dan kesiapan fasilitas pelatihan diharapkan akan menjadi bekal penting bagi para PMI asal Lumajang agar dapat bekerja di luar negeri dengan lebih percaya diri dan aman, serta mampu memberikan kontribusi terbaik bagi keluarga dan daerah asal mereka.
“Kami berharap sekali Bunda Indah bisa melakukan pemberdayaan kepada PMI purna dan keluarganya. Untuk anggaran bisa diambil dari Dana Desa atau Dana Dusun tersebut,” ujarnya lagi.
Dalam pernyataannya, Bunda Indah menegaskan jika mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin Lumajang, maka setiap PMI yang dikirim ke luar negeri harus memiliki keterampilan yang memadai serta dilengkapi dengan kemampuan bahasa sesuai negara tujuan.
“Sebelum berangkat, PMI yang menuju Jepang, misalnya, wajib menguasai bahasa Jepang dan memiliki skill yang sesuai kebutuhan industri di sana,” ujar Bunda Indah, Jumat (1/11/2024).
Ia berharap langkah ini dapat memastikan bahwa PMI yang bekerja di luar negeri memiliki bekal yang cukup, baik dari segi keterampilan maupun kemampuan berbahasa, sehingga dapat bersaing di dunia kerja internasional.
Sebagai bagian dari upaya ini, Bunda Indah juga berencana mendirikan Balai Pelatihan Kerja (BPK) di Kabupaten Lumajang. BPK ini akan menjadi pusat pelatihan yang memberikan berbagai bekal keterampilan bagi PMI, mulai dari penguasaan bahasa asing hingga keahlian khusus yang dibutuhkan di negara tujuan.
Dengan adanya pusat pelatihan ini, Bunda Indah berharap agar seluruh PMI dari Lumajang dapat bekerja dengan aman, legal, dan lebih profesional.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
