Sementara itu Cawawali Kota Batu Heli Suyanto mengatakan dokar wisata itu akan dipertahankan, apalagi sebagai moda tranportasi tradisional yang berdaya tarik.
Para kusir ini akan diberi tempat yang nyaman. Karena semakin padatnya kawasan Alun-alun Kota Batu, akan diatur parkir dokar wisata. “Nanti kita beri solusi, lokasi parkir dokar yang menarik wisatawan,” lanjut Heli.
Tak hanya itu, Paslon ini akan menambah besaran insentif para kusir dari yang sudah ada.
“Nanti ke depan akan kami evaluasi, paling tidak ada tambahan untuk pakan ternak,” terang Heli.
Paslon ini berjanji mempertahan transportasi wisata dokar karena ramah lingkungan.
“Kita atur durasi dan jarak. Jika weekend bisa narik sampai 11 kali. Itu nanti regulasinya diatur lagi,” ujar Heli.
Selain itu, dukungan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Induk Among Tani, juga mengalir ke Paslon 01 ini. Paslon ini dianggap konsisten dan berani membela hak pedagang pasar di debat perdana.
“Hanya Cak Nur dan Mas Heli yang berani bahas pasar. Itu saja sudah nampak siapa yang paling peduli. Maka kami siap mendukung Cak Nur dan Mas Heli,” kata Sutris, PKL pagi, di Pasar Induk Among Tani, Sutris.
Dirambah keduanya adalah berasal dari kelahiran asli Kota Batu. “Kami akan mendukung yang mbatu asli,” imbuh Sutris.
