BERITABANGSA.ID, JOMBANG – Malam itu, angin berhembus lembut, membelai hamparan tikar yang tersusun rapi di halaman Dusun Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Jombang.
Di bawah langit cerah, cahayanya seolah menari di antara kerlip lampu sederhana yang menerangi wajah-wajah penuh senyum.
Suara canda tawa dan percakapan ringan menggema, menghadirkan nuansa yang menenangkan hati, seakan memeluk setiap jiwa yang hadir.
Tak ada yang tampak istimewa pada pandangan pertama, hanya sekumpulan warga yang duduk bersila di bawah terpal. Namun, di balik kesederhanaan itu tersirat makna yang dalam.
Sebuah upaya menjaga kebersamaan, merawat kerukunan di tengah situasi politik yang mulai menghangat menjelang Pilkada Jombang 2024.
Di tengah berbagai isu yang kerap memecah belah, warga RT 06 RW 01 ini justru memilih jalur sebaliknya-merangkul semua elemen dan silaturahmi.
Selamet Pujiono, Ketua RW setempat, terlihat hangat menyapa warganya. Sesekali ia melempar senyum, menampakkan kedekatan yang tak dibuat-buat.
“Acara ini sederhana saja, cuma syukuran dan silaturahmi. Kami ingin menjaga keharmonisan antarwarga, apalagi menjelang Pilkada seperti sekarang. Jangan sampai perbedaan pilihan merusak kebersamaan yang sudah terjalin selama ini,” ujar Selamet penuh harap.
Lebih dari 120 warga hadir malam itu, tak hanya dari lingkungan sekitar, namun juga dari luar desa. Wajah-wajah penuh kehangatan bercampur dengan tawa ringan yang menyertai obrolan tentang keseharian.
Aneka minuman dan jajanan tradisional tersaji di atas tikar, mempermanis suasana yang sudah hangat dengan keakraban.
“Alhamdulillah, warga antusias sekali. Semoga kebersamaan seperti ini terus terjaga, dan kita semua diberi kesehatan serta dijauhkan dari bala dan musibah,” lanjut Selamet, suaranya bergetar penuh syukur.
Harapannya begitu sederhana namun bermakna. Betapa tidak agar keharmonisan tetap terjaga, meski angin politik bertiup kencang.
Sulis, seorang pria dari Kecamatan Wonosalam, yang kebetulan hadir dalam acara itu, turut terkesan dengan apa yang dilihatnya.
“Kampung di sini memang luar biasa. Ada keunikan tersendiri, terutama dalam hal kekompakan dan kerukunannya. Saya lihat warga sangat rukun, tentrem. Ini sesuatu yang jarang kita temui,” singkat Sulis memungkasi.
Malam itu, kampung di Desa Penggaron ini menjadi saksi. Di tengah riuhnya suasana politik, tetap ada ketenangan yang bisa diraih melalui kebersamaan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id