Bak Sulapan Hias 2 Mobil
Di balik keikutsertaan Wayang Topeng Jati Duwur di JCC 2024 juga atas kepercayaan bahwa Sanggar dan Yayasan Topeng ini usai menggelar 10 hari festival Ki Purwa Heritage, spektakuler, pecah rekor terlama di Jombang dengan penyelenggara sanggar secara mandiri.
Namun sayang, waktu persiapan ikut JCC 2024 dibuat pendek. Camat Kesamben Eka Yulianto, menghubungi baru hari Jumat, 11 Oktober 2024. Keputusan ada dana baru hari Rabu, 16 Oktober 2024. Dua hari belanja material, dan bahan sekaligus menyelesaikan latihan tema baru, dan rekaman di studio.
“Yang cukup berat sebenarnya, menghias dua mobil dengan konsep budaya. Yaa kita diberi kekuatan Allah. Semalam mengerjakan bisa selesai,” ujar Mas Hakim.
Namun berkat kegigihan, Sabtu, 19 Oktober 2024 pukul 07.30 WIB dua mobil hias berangkat dari Sanggar, lengkap pemain 12 anak, 5 orang pendamping, ketua yayasan dan kru operator sound sistem.
Para pelaku seni mayoritas kelas 1 SMP dan 5 SD ini langsung memeragakan drama tari berdurasi 3 menit sesuai arahan panitia.
Diawali Raden Wijaya minta air Kendi Pertulo, lalu menghancurkan tentara TarTar dan terakhir kejayaan Majapahit, sampai mewariskan Topeng Kelono dan Panji, di Desa Jati Duwur.
Ketua Yayasan Wayang Topeng, Sulastri Widiyanti, berharap para pihak mendukung seni warisan asli Majapahit ini dengan sepenuh hati.
“Kita memiliki budaya asli. Dan wajib melestarikannya,” tegas Sulastri.
Dia bersyukur bisa tampil di JCC 2024 episode III ini, namun ke depan pihaknya akan meminta space waktu longgar untuk persiapan.
“Yang kemarin itu bak sulapan. H – 3 baru belanja materia mobil hias. H-2 rancang rangka, H-1 menghias sampai pagi. Waduh kasihan teman-teman,” ujar Sulastri.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id