BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Tim mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih prestasi membanggakan dengan lolos ke pekan ilmiah mahasiswa nasional (PIMNAS) ke-37.
Inovasi mereka, “MOBIV: Sistem Monitoring Portable CD4 pada Penderita HIV Berbasis Microfluidic Optical Biosensor Terintegrasi Internet of Things (IoT).”
Di sini menawarkan solusi inovatif dalam mengatasi tantangan monitoring pasien HIV di Indonesia.
HIV/AIDS masih menjadi masalah kesehatan global yang serius, termasuk di Indonesia. Salah satu tantangan utama dalam penanganan penyakit ini adalah monitoring rutin kadar CD4 pada pasien.
Kadar CD4 merupakan indikator penting untuk menilai status kekebalan tubuh penderita HIV.
Namun, keterbatasan akses terhadap alat monitoring yang praktis dan terjangkau seringkali menjadi kendala.
MOBIV hadir sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Alat ini dirancang untuk menjadi solusi yang lebih portabel dan mudah digunakan dibandingkan alat konvensional umumnya hanya tersedia di laboratorium.
Dengan mengintegrasikan teknologi microfluidic optical biosensor dan IoT, MOBIV memungkinkan pasien untuk memantau kadar CD4 mereka secara mandiri dan real-time.
MOBIV dirancang dengan ukuran yang kompak dan mudah dibawa, sehingga pasien dapat melakukan pemeriksaan di mana saja dan kapan saja.
Teknologi microfluidic optical biosensor yang digunakan diklaim mampu memberikan hasil yang akurat dan reliabel.
Data hasil pemeriksaan dapat terhubung dengan internet, sehingga memudahkan pemantauan oleh tenaga medis.
Tim Unair mengakui bahwa proses pengembangan MOBIV tidaklah mudah. Mereka menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pengembangan metode prototipe yang optimal hingga kesulitan dalam mendapat sampel darah penderita HIV.
“Tentunya kendala pasti ada, seperti metode prototipe yang susah diaplikasikan hingga kesulitan mencari sampel darah penderita HIV. Melalui proses yang ketat, kami mampu mendapatkan gambar sampel darah penderita HIV sesuai dengan kriteria penelitian,” ucap Afandi, Ketua Tim Pimnas Unair.
Namun, dengan semangat dan kegigihan yang tinggi, mereka berhasil mengatasi semua kendala tersebut.
Lolosnya tim Unair ke PIMNAS merupakan bukti nyata dari potensi inovasi mahasiswa Indonesia dalam bidang kesehatan.
MOBIV diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pengendalian HIV/AIDS di Indonesia.
Dengan adanya alat monitoring yang praktis dan terjangkau, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Keberhasilan tim Unair ini juga menjadi pengingat penting tentang pentingnya dukungan terhadap riset dan inovasi di kalangan mahasiswa.
“Kami tentunya senang pada tahap ini, namun motivasi yang selalu kami tanamkan yakni selalu menyelesaikan rangkaian seleksi PIMNAS secara optimal, agar menghasilkan yang terbaik,”
pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id