BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Puluhan aktivis Laskar Hijau (Lasau) mendaki Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang. Cuaca sepekan ini hujan. Tanaman yang sebelumnya meranggas, kini bersemi.
Aroma khas tanah menyeruak setiap kali tetes air membasahi tanah bebatuan di lereng terjal.
Puluhan aktivis pecinta alam dan lingkungan ini, dengan semangat menggali lubang, lalu menaburkan pupuk.
Bibit-bibit bambu pun ditancapkan di lubang tanah yang digali.
Aksi menanam ini sebenarnya bak ritual setiap musim hujan datang, sejak 2008 lalu.
“Teman-teman relawan Laskar Hijau sampai detik ini, masih istikamah merawat dan menjaga hutan lindung di Gunung Lemongan,” kata Pendiri Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus, Senin (30/9/2024).
Pada musim hujan kali ini, ditargetkan 5.000 bambu dan 5.000 pohon jenis lain yang bisa menjadi konservasi.
Lokasi penanaman di lereng sisi selatan Gunung Lemongan di ketinggian sekitar 600 mdpl.
Adapun jenis bambu yang akan ditanam adalah Bambu Petung (Dendrocalamus Asper) dan Bambu Jawa (Gigantochloa Atter).
Sebelum menanam, para relawan terlebih dahulu membersihkan lokasi media tanam yang banyak perdu dan ilalang.
Selanjutnya membuat lubang tanam dan mengisinya dengan kompos.
“Setelah tahapan itu selesai, baru dilakukan penanaman. Proses ini diperkirakan akan selesai di bulan Desember hingga Februari mendatang,” jelasnya.
A’ak mengatakan pilihan menanam bambu ini adalah untuk menciptakan mata air baru di wilayah utara Lumajang yang selama ini krisis air, sekaligus sebagai upaya untuk memitigasi krisis iklim.
“Bambu ini berfungsi untuk menciptakan mata air dan menyerap karbon di udara,” ujar A’ak lagi.
Sejak awal berdirinya, Laskar Hijau hanya memilih fokus pada upaya penyelamatan lingkungan melalui gerakan konservasi berbasis masyarakat.
Untuk mewujudkan misinya tersebut, Laskar Hijau merangkul semua golongan untuk terlibat dalam gerakan ini tanpa sekat.
Oleh karena itu Laskar Hijau tidak mungkin terlibat dalam politik praktis. Maka mustahil Laskar Hijau akan berafiliasi dengan partai politik apapun atau terlibat untuk dukung mendukung calon kepala daerah.
“Laskar Hijau tidak berpolitik praktis, politik kami adalah politik kebangsaan. Maka jika ada yang mengatasnamakan kami untuk mendukung calon tertentu, bisa dipastikan itu bukan kami,” pungkasnya.
>>> Baca berita lainnya di google news beritabangsa.id
