BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Anggota DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot Sarworubedo, geram menyusul ditemukannya ribuan batang tanaman ganja di Desa Argosari, Kecamatan Senduro.
Menurutnya, kasus temuan di Lumajang ini harus jadi atensi semua pihak, tokoh agama, politik, masyarakat, media massa dan aparat.
“Harus jadi atensi pusat lebih greget lagi. Monggo selamatkan citra Lumajang, selamatkan anak-anak remaja kita,” pintanya, saat diskusi di grup WhatsApp.
Gatot mengajak lebih fokus dalam penanganan ganja. Bahkan dia setuju mahasiswa berunjuk rasa damai kampanye anti narkoba.
“Insya Allah, Wakapolda baru yang spesialis Narkoba, mau merazia di Lumajang,” ungkap politisi Gerindra ini, Kamis (26/9/2024).
Melihat ada puluhan kilogram ganja kering siap edar yang ditemukan, namun ada video beredar telah membakar ganja kering siap edar menambah geram wakil rakyat asal Kecamatan Sukodono ini.
“Bedanya apa dengan curanmor, kenapa tidak memusnahkan motornya sebelum ada penyidikan,” keluhnya.
Salah seorang aktivis pegiat hukum Kabupaten Lumajang, Basuki Rachmat, alias Okik, tak bisa berkata banyak soal penanganan kasus Narkoba di Lumajang.
“Mohon maaf, sebenarnya memberangus narkoba itu sederhana. Sehebat apapun sindikat narkoba, akan terjungkal jika wasitnya bersih. Kalau wasit kotor ya narkoba jadi komoditi non migas,” ujarnya Advokat andal asal Lumajang ini.
Kata Okik, dia sependapat jika ganja dilegalkan di Indonesia daripada jadi ajang pemerasan berkedok penegakan hukum.
“Penanganan narkoba di Lumajang sangat miris dan memprihatinkan. Seperti di negara ndak ada aparat hukum. Jangan saat ada Pilpres dan Pilkada, saja semangat saling bahu membahu,” sindirnya.
Tidak salah jika Belanda lama menjajah Indonesia, karena kontruksi berpikir dalam menyikapi peredaran narkoba masih seperti ini.
“Kalau pemakai yang ditangkap kan kasihan. Yaa bandar dan pengedarnya enak-enakan,” tambahnya.
Nanang Hanafi, warga Lumajang Kota, juga menyesalkan kasus temuan tanaman ganja di Senduro.
Seharusnya aparat penegak hukum membongkar semua yang terlibat.
“Jika ada yang masih DPO, terus bagaimana tanggung jawab TNBTS,” ujarnya.
“Apalagi infonya ada saksi seorang petani yang meninggal akibat bunuh diri, dan saat ini penggiat anti narkotika dan sejumlah elemen mahasiswa demo di Polres Lumajang guna menuntut usut tuntas hal tersebut,” imbuhnya.
>>> Baca berita lainnya di google news beritabangsa.id