BERITABANGSA.ID, BONDOWOSO – Sebanyak 1.500-an kepala keluarga di seluruh desa di Bondowoso mendapatkan bantuan ikan masing-masing 2kg. Di setiap desa ada 75 KK penerima.
Penyerahan bentuan secara simbolis diserahkan oleh Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten; Pj Sekda, Haeriyah Yuliati, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Selamet Yantoko; serta Camat Tamanan, Adi Sunaryadi.
Pemberian bantuan diserahkan di Kantor Desa Sukosari, Kecamatan Tamanan, Selasa (24/9/2024).
Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro menegaskan,
Pemerintah Kabupaten Bondowoso ingin meningkatkan tingkat konsumsi ikan untuk upaya hidup sehat serta menekan angka stunting.
Selain itu, mengenalkan makanan sehat kepada masyarakat terutama kepada anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang sehat.
“Untuk memenuhi 4 sehat 5 sempurna yakni menanam sayuran di lahan kosong dan bisa membudidayakan ikan di sekitar rumah, ” katanya.
Plt Kepala Disnakkan Bondowoso Slamet Yantoko menerangkan, kegiatan ini harus disampaikan dan harus disosialisasikan kepada masyarakat terutama kepada ibu-ibu. Pasalnya, tingkat konsumsi ikan di Bondowoso masih rendah yakni 22,21 persen.
“Jumlah keluarga risiko stunting sekitar 10 ribu di data awal.
Tujuan kegiatan untuk meningkatkan konsumsi ikan dan percepatan penanganan stunting, ” lanjutnya.
Hal ini juga merupakan program pengolahan dan pemasaran hasil perikanan di Dinas Peternakan dan Perikanan dengan berdasarkan surat keputusan bupati khususnya untuk percepatan penanganan stunting.
Sementara itu, Camat Tamanan Adi Sunaryadi mengungkapkan bahwa angka stunting di Kecamatan Tamanan mengalami penurunan dan berada pada angka 9,2%.
“Di Desa Sukasari juga sama berada di angka 9,2 persen, ” tuturnya.
Untuk itu, mantan Kabag Prokopim tersebut mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam penurunan angka stunting di kecamatan yang terkenal dengan produksi tahu tersebut.
Kepala Desa Sukosari, Mohamad Yasin, menyebutkan, meski sering gratis saat memancing, namun terkadang saat pemancing yang datang banyak, Karang Taruna desa setempat memberlakukan tiket dengan harga Rp25 ribu per orang.
“Hasilnya itu diserahkan ke masjid sekitar atau kebutuhan warga sekitar. Kembali ke masyarakat lagi hasilnya,” jelasnya saat dikonfirmasi.
Ia menyebutkan pihaknya hanya memperbolehkan warga sekitar untuk memancing. Karena, bibit ikannya sering dianggarkan oleh desa.
Bibit ikannya sendiri, kata pria akrab disapa Pak Mat itu, dianggarkan oleh desa.
“Khusus hari ini sendiri, ada 1.000an bibit ikan jenis Tawes yang dilepas di Waduk seluas satu hektare itu,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id