Terkini

Warga Keluhkan Hutan Gundul, Biang Kerok Kecilnya Sumber Mata Air

38
×

Warga Keluhkan Hutan Gundul, Biang Kerok Kecilnya Sumber Mata Air

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Rapat Koordinasi yang digelar di Kantor Kecamatan Gucialit. (Foto: Kominfo Lumajang for Beritabangsa.id)

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Warga Desa Bandaran, Kecamatan Gucialit, mengeluhkan kecilnya sumber air akibat penebangan liar.

Menurutnya, maraknya pencurian kayu di hutan Gucialit, membuat kondisi hutan jadi gundul.

banner 300600

“Solusinya ya dengan menanam kembali hutan yang gundul tersebut dengan tanaman baru, namun bukan dari jenis tanaman kayu industrial, ditanami pohon beringin lebih bagus, atau tanaman buah,” ujar Hari, warga setempat, Jumat (20/9/2024).

Menurut Hari, debit air untuk pengairan lahan kian tahun tambah mengecil. Terlebih di musim kemarau.

“Saat ini, aliran air dibagi tidak los seperti dulu. Umpama pagi disalurkan ke wilayah barat, siang wilayah timur, sore utara dan malam wilayah selatan,” akunya.

Anggota DPRD Kabupaten Lumajang, Gatot Sarworubedo, mengatakan keluhan warga akan ditampung menjadi aspirasi di DPRD Lumajang.

“Dalam waktu dekat pimpinan dan alat kelengkapan sudah terbentuk, maka kita lebih enak bekerjanya,” kata politisi Gerindra ini.

Sedangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang bersama Forkopimca Gucialit, Perhutani, unsur pemerintah desa se Kecamatan Gucialit melakukan identifikasi sumber mata air.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pelestarian lingkungan terutama pada konservasi sumber mata air.

Agus Priosantoso, perwakilan DLH Kabupaten Lumajang mengakui, upaya pelestarian lingkungan harus dilakukan untuk keberlangsungan alam di masa yang akan datang.

Apalagi kondisi saat ini di sebagian wilayah Kecamatan Gucialit terjadi kekeringan sehingga diperlukan upaya untuk konservasi sumber mata air.

“Ini adalah titik awal kita untuk melaksanakan dan mempersiapkan masa depan untuk lingkungan, utamanya untuk konservasi air. Monggo kita bergerak bersama-sama, kita pelihara, kita jaga, kita lindungi sumber mata air yang ada di sekitar kita,” kata Agus dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kecamatan Gucialit, Kamis (19/9/2024).

Dalam kesempatan itu, ada beberapa rencana kegiatan konservasi sumber mata air, salah satunya penanaman pohon di kawasan sumber mata air.

“Kita prioritaskan untuk pelestarian lingkungan di wilayah Gucialit, kita akan lakukan penanaman bambu. Kami harapkan partisipasi masyarakat untuk ikut menjaga,” ungkapnya.

Senada dengan Agus Priosantoso, Gatot salah satu perwakilan Perhutani juga mengatakan upaya yang dilakukan harus berimbas pada peningkatan catchment area pada sumber mata air yang masih berfungsi.

“Perlu kita lakukan pemeliharaan terhadap sumber mata air yang masih berfungsi, kita lakukan peningkatan catchment areanya. Kita libatkan partisipasi masyarakat agar bisa saling menjaga,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Gucialit, Siswanto turut merespon upaya positif yang akan dilakukan. Pihaknya sudah melakukan upaya penanganan jangka pendek dan menengah terkait kekeringan.

Namun untuk jangka panjang perlu upaya kerjasama dari beberapa pihak terkait. Dia pun mengucapkan terima kasih atas dukungan instansi terkait dalam upaya konservasi sumber mata air di wilayah Kecamatan Gucialit.

“Jangka panjangnya ini ya memang harus ada pelestarian lingkungan. Terus terang kami juga tidak bisa sendiri, terima kasih atas seluruh dukungan bapak ibu semua. Ini semata-semata untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

 

>>> Baca berita lainnya di google news beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *