Terkini

Bahas Peringatan Megathrust, Pakar Unair: Jangan Panik dan Tetap Siaga

74
×

Bahas Peringatan Megathrust, Pakar Unair: Jangan Panik dan Tetap Siaga

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan gempa megathrust pasca gempa dahsyat berkekuatan 7,1 skala richter (SR) menimpa Pulau Kyushu, Jepang, pekan lalu.

Gempa tersebut disinyalir akan membuka gempa dahsyat selanjutnya terutama akan berdampak pada wilayah Indonesia.

Hal tersebut menimbulkan rasa was-was pada masyarakat Indonesia. Terutama gempa megathrust dapat memicu gelombang tsunami yang besar.

Pakar Manajemen dan Mitigasi Bencana, Universitas Airlangga (UNAIR) Dr Hijrah Saputra ST MSc turut buka suara terkait isu tersebut.

“Apabila peringatan BMKG terkait megathrust itu dibiarkan serta tidak ada penjelasan lebih lanjut akan berdampak besar bagi masyarakat yang memiliki literasi tidak baik terkait tentang potensi risiko gempa megathrust tersebut,” ujar Hijrah.

Gempa bumi megathrust merupakan gempa bumi yang disebabkan oleh pertemuan antar lempeng tektonik bumi pada zona subduksi. Hal ini menjadi ancaman besar bagi Indonesia pasalnya sebagian besar wilayah Indonesia dikelilingi oleh patahan-patahan besar.

“Ada beberapa wilayah yang memang secara teori perlu diwaspadai, seperti zona megathrust yang ada di Selat Sunda atau di Mentawai Siberut. Zona tersebut memiliki wilayah seismic gap artinya kekosongan aktivitas seismik yang cukup lama,” terang Hijrah.

Hijrah menambahkan, kekosongan tersebut menimbulkan simpanan energi yang besar cukup lama. Apabila energi tersebut lepas akan menyebabkan gempa bumi yang besar bahkan memiliki potensi tsunami yang dahsyat bergantung kepada mekanisme sumber gempanya.

“Kita (Indonesia, red) memiliki rekam jejak gempa bumi maupun tsunami yang terjadi beberapa tahun silam, seperti tsunami Aceh tahun 2004, gempa Jogja 2006, Gempa Pangandaran 2006, Gempa Lombok dan gempa Palu 2018. Gempa-gempa tersebut mengakibatkan korban jiwa dan kerugian material yang cukup besar. Seharusnya sudah cukup bagi kita untuk belajar dari peristiwa tersebut,” ujar Hijrah.

>>> Ikuti saluran whatsapp beritabangsa.id
Example 468x60Example 468x60Example 468x60 Example 468x60