Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan kebutuhan industri serta penerapan pembelajaran yang berdiferensiasi dan berpusat pada siswa, serta pemanfaatan berbagai metode dan media pembelajaran yang inovatif.
Penilaian autentik yang dapat mengukur kemampuan siswa secara komprehensif.
Ika Chairani, dan Anita Cornelia, narasumber dari Komnas perlindungan anak dan relawan Kominfo, memberikan materi terkait peningkatan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan inovatif dalam memfasilitasi kolaborasi antar guru dalam mengembangkan praktek terbaik pembelajaran guna memberikan dukungan kepada sekolah dalam implementasi Kurikulum Merdeka untuk menyiapkan lulusan SMK Sejahtera Surabaya yang memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia kerja dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Bersama Yayasan Pergerakan Anti Napza (Panna) Jatim yang saat ini sedang melaksanakan pengembangan tidak hanya melakukan penyuluhan tentang narkoba akan tetapi juga membahas tentang materi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bullying dan pembentukan karakter bagi guru pengajar.
Oscar, Ketua DPW PANNA Jawa Timur berpesan bahwa agar sebagai organisasi harus bermulti talenta.
Di lain sisi Kepala sekolah Agah Sya’ban Nugraha Azis, menyampaikan, dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan seluruh peserta dapat menerapkan Kurikulum Merdeka dengan baik di sekolah sehingga SMK Sejahtera Surabaya dapat menjadi contoh sekolah yang berhasil dalam menerapkan kurikulum dan menghasilkan lulusan yang berkualitas juga kualitas SDM dewan guru dan karyawan lebih baik lagi, sesuai implementasi Kurikulum Merdeka.
Dengan begitu para guru dalam pembelajaran mampu kolaboratif dalam pembelajaran yang mengembangkan profil pelajar Pancasila melalui pengalaman belajar.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
