Pendidikan

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Best Oral Presentation Internasional di Malaysia

35
×

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Best Oral Presentation Internasional di Malaysia

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa farmasi
Syabrina Jihan Nazihah, Mahasiswa Fakultas Farmasi (FF), berhasil meraih predikat best oral presentation pada ajang International Pharmacy and Pharmaceutical Science Conference (IPPSC) 2024 di Medical University (IMU), Malaysia. (Foto: Istimewa)

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR), Syabrina Jihan Nazihah sukses meraih predikat best oral presentation dalam ajang International Pharmacy and Pharmaceutical Science Conference (IPPSC) 2024.

IPPSC merupakan kegiatan konferensi mahasiswa yang diadakan oleh International Medical University (IMU), Malaysia.

banner 300600

IPPSC 2024 berlangsung pada Senin (29/7/2024) hingga Senin (5/8/2024). Dalam kesempatan tersebut, Syabrina, mendapatkan juara pada kategori life science.

Baginya, menjadi kebanggan tersendiri untuk dapat meraih juara di acara itu karenna diikuti mahasiswa, sarjana, doktor hingga profesor.

“Karena ini konferensi internasional, jadi pesertanya ada dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Slovenia, dan lain sebagainya. Pesertanya pun berasal dari berbagai jenjang, ada yang sarjana, doktor, bahkan profesor,” ujar Syabrina.

Kategori life science merupakan kategori yang fokus pada farmakologi toksikologi, bioteknologi, cancer biology, dan cell biology.

Ia mengatakan, materi yang ia bawakan dalam konferensi tersebut adalah tugas akhir atau skripsinya.

Dosen pembimbingnya juga turut andil menyarankan kepadanya untuk mengikuti konferensi.

Presentasi tersebut berjudul Maternal Quercetin Administration Protects Adult Offspring’s Mental Health Via Preserving Hippocampus and Amygdala Neurophysiology.

Presentasi itu, lanjut Syabrina, merupakan hasil risetnya yang meneliti tentang efek pemberian kuersetin pada keturunan mencit dengan model prenatal stress.

“Dosen pembimbingku menyarankan agar penelitianku dapat ikut ajang konferensi. Kemudian, aku juga merasa kalau ini bisa jadi peluang. Ini karena topik yang aku bawakan menarik dan jarang untuk dibahas, apalagi menyangkut tentang dampak gangguan mental menggunakan model hewan coba,” terangnya saat menjelaskan salah satu alasannya mengikuti ajang itu.

Syabrina mengakui bahwa terdapat beberapa tantangan yang ia hadapi saat mengikuti konferensi ini.

“Tantangan untukku adalah waktu pembuatan powerpoint, aku sedikit terburu-buru karena berdekatan dengan tanggal semhas (seminar hasil, red) sehingga harus segera revisi dan membuat powerpoint baru untuk conference. Selain itu, kita harus meringkas seluruh materi dari pendahuluan hingga kesimpulan supaya bisa dipresentasikan dalam waktu 10 menit,” paparnya.

Di akhir, Syabrina mengimbau kepada mahasiswa supaya terus belajar dan tidak patah semangat untuk mencari peluang dan kesempatan. Berani mencoba dan jangan takut untuk memulai hal baru menjadi salah satu tips yang ia berikan.

Menurutnya, yang paling penting dari hal baru adalah pengalamannya. Terakhir, ia menyampaikan kepada semua pembaca untuk jangan pernah merasa pesimis dengan kemampuan yang dimiliki.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *