BERITABANGSA.ID, BOJONEGORO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro terus memproses kasus dugaan korupsi pengadaan 386 unit mobil siaga desa di Kabupaten Bojonegoro.
Kali ini hampir seluruh kepala desa diperiksa dan dijadikan saksi. Pemeriksaan 386 Kades nyaris selesai, Senin (5/8/2024)
Bahkan Kejari Bojonegoro memastikan bakal ada penetapan tersangka di bulan Agustus 2024 ini.
Hal itu diungkap oleh Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Bojonegoro, Aditia Sulaeman usai memeriksa Kepala Bappeda Bojonegoro, Anwar Murtadhlo,
“Bulan ini kami pastikan ada penetapan tersangka, mohon doanya semoga lancar,” ungkap Aditia.
Sementara itu, dalam memeriksa beberapa kali terhadap Kepala Bappeda Bojonegoro, penyidik Kejari Bojonegoro melontarkan 16 pertanyaan terkait perencanaan pengadaan hibah bantuan keuangan khusus (BKK) berupa mobil siaga itu.
Namun, saat dijumpai usai diperiksa penyidik selama 6 jam, Anwar Murtadhlo tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan.
Anwar terus berjalan tanpa berbicara satu kalimat pun dan masuk ke dalam mobil dinasnya.
Sampai saat ini Kejari Bojonegoro telah mengantongi barang bukti berupa cashback mobil siaga dari ratusan Kades senilai Rp3,8 miliar.
Selanjutnya, uang tersebut akan masuk dalam kerugian negara, yang saat ini juga masih dihitung oleh tim audit dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Untuk diketahui program bantuan keuangan khusus (BKK), untuk pembelian 386 unit mobil siaga desa bersumber dari APBD Bojonegoro TA 2022, yakni tiap desa menerima Rp250 juta.
Sebelumnya, Kejari Bojonegoro telah memeriksa Kades, 6 pejabat teras, penyedia kendaraan, dan tim pelaksana (Timlak) pengadaan mobil siaga.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
