Publik Service

Dinas Saling Lempar Tanggungjawab, Paguyuban PKL Siap Rawat Monumen Klakah

140
×

Dinas Saling Lempar Tanggungjawab, Paguyuban PKL Siap Rawat Monumen Klakah

Sebarkan artikel ini
Para PKL menyatakan siap merawat monumen Klakah.

BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL), menyatakan komitmennya untuk menyisikan uang hasil jualan untuk perawatan monumen.

Komitmen ini menyusul saling lempar tanggungjawab sejumlah dinas di Pemkab Lumajang. Sampai kini tidak ada dinas yang bertanggungjawab merawat monumen.

banner 300600

Sejumlah PKL melibatkan kecamatan, Desa Klakah, dan Desa Mlawang, berkomitmen dalam menjaga monumen itu.

Ketua Paguyuban PKL, Koesno Ardi alias Cong Noji, menjelaskan monumen ini dibangun untuk mengenang pengorbanan leluhur dan pejuang.

Kini sudah menjadi area kawasan jualan dan lahan mata pencaharian para PKL.

“Banyak tenaga, energi dan pikiran leluhur dulu dikeluarkan untuk mendirikan monumen, sehingga kami merasa perlu menjaga dan merawatnya,” ujarnya, Kamis (1/8/2024).

Untuk mendukung segala kegiatan kata Cong Noji, setiap PKL siap menyisihkan Rp500 per hari, sehingga per bulan membayar Rp15-20 ribu per PKL.

“Dana ini digunakan bukan hanya untuk perawatan monumen, tetapi juga untuk kebersihan dan keperluan lain di sekitar area jualan,” tambahnya.

Meskipun ada harapan agar pemerintah turut berperan dalam perawatan, Koesno tetap kecewa karena kurangnya perhatian dari dinas terkait.

“Sampai saat ini, dinas saling lempar tanggung jawab. Apa Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tak ada yang bertindak,” imbuhnya.

Warga berharap dinas terkait bertindak konkret. Monumen yang jadi ikon jantung kota ini perlu perawatan.

“Dengan komitmen dari masyarakat, pengelolaan monumen lebih terorganisir dan didukung anggaran pemerintah ke depannya,” jelasnya.

 

>>> Baca berita lainnya di news google beritabangsa.id 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *