Terkait besaran bantuan yang bakal disalurkan kepada ribuan buruh pabrik rokok dan tani tembakau tersebut, pihaknya menyebutkan sebesar Rp300 ribu per KPM.
“Bantuan tersebut sebesar 300 ribu tiap bulan per KPM. Dan itu akan disalurkan selama empat bulan kepada 2.630 buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau,” tegasnya.
Untuk penyalurannya, dia menjelaskan bahwa ini langsung masuk ke rekening buruh masing-masing. Dan untuk penerima bantuan yang belum memiliki rekening akan diarahkan untuk membuat rekening terdahulu.
“Terkait penyalurannya nanti langsung ke rekening masing, yakni rekening Bank Jatim. Sedangkan untuk yang belum memiliki rekening maka akan kami arahkan untuk membuat rekening terdahulu,” jelasnya.
Ditanya terkait keabsahan dan kevalidan data untuk memastikan bahwa penerima bantuan adalah orang Blitar, Yuni Urinawati mengatakan pihaknya akan melakukan verifikasi.
“Untuk memastikan bahwa data penerima bantuan adalah valid, kami bekerja sama dengan penanggungjawab di setiap pabrik rokok. Serta juga bekerja sama dengan dinas tenaga kerja. Sedangkan untuk para buruh tani tembakau, kami bekerjasama dengan Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) yang ada,” imbuhnya.
Dengan program tersebut, Yuni Urinawati berharap bisa meringankan dan meningkatkan kesejahteraan para buruh rokok dan tembakau.
“Kami berharap besar dengan program bantuan ini, bisa meringankan beban ekonomi serta bisa membantu meningkatkan kesejehateraan para buruh pabrik rokok dan buruh tani tembakau yang ada dan yang dari Kabupaten Blitar,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
