Seni Budaya

Ki Purwa Heritage Festival 2024 Berakhir, Warga Minta Panitia Gelar Tahun Depan

76
×

Ki Purwa Heritage Festival 2024 Berakhir, Warga Minta Panitia Gelar Tahun Depan

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.ID, SURABAYA – Ajang festival budaya Ki Purwa Heritage Festival (KPHF) 2024 di Desa Jatiduwur, Kesamben, Jombang, resmi ditutup, Minggu, 14 Juli 2024 pukul 20.00 WIB.

KPHF I, 2024, ini sukses digelar selama 10 hari, mulai pada Jumat, 5 Juli hingga Minggu, 14 Juli 2024 dengan agenda cukup padat.

banner 300600

Kondisi itu, malah membuat masyarakat desa setempat dan sekitarnya mendesak panitia KPHF I, 2024, agar melanjutkan di KPHF II yakni di Juli 2025.

Slamet, warga Desa Jatiduwur, merasa senang dengan KPHF 2024. Selain UMKM bergeliat, seluruh seniman beraneka ragam genre bisa hadir tampil di KPHF ini. Penampilan mereka menggugah aspirasi dan inspirasi bagi generasi muda desa ke depan untuk berkreasi lebih maksimal.

“Tahun 2024 ini pondasinya sudah baik. Sukses dan lancar. Di tahun 2025 mungkin bisa diperbesar dan diperluas pesertanya dari luar kabupaten,” ujarnya.

Dia dan sejumlah pengurus Karangtaruna, serta pemuda setempat meminta KPHF 2025 digelar lebih spektakuler.

“Pokoknya semua warga desa, pemuda, pelajar, semua organisasi pemuda, perangkat dan BPD sangat mendukung acara ini. Ini luar biasa, baru kali ini,” ujarnya.

Edy, yang juga warga setempat mengaku usahanya bergeliat. Selama 10 hari perputaran ekonomi begitu terasa.

“Alhamdulillah, ada KPHF 2024 ini. Kami semua penduduk desa berterima kasih ke panitia terutama, Bu Tri dan Mas Hakim, kolaborasi yang baik. Contoh bagi semua pihak kerja sinergi,” tukasnya.

Anggota BPD Desa Jatiduwur, Dedy, juga mengucapkan hal serupa. Momentum KPHF 2024 adalah kali pertama digelar kolosal.

Dia melihat parade musik band, musik hadrah, musik jalanan, tarian tradisional, tari topeng, seni kentrung, dan peragaan busana, serta bazaar UMKM membawa angin perubahan mindset di desa.

“Mau ndak mau pemuda dan warga berpikir, bahwa KPHF 2024 akan membawa dan mengangkat desa. Makanya kita minta diadakan lagi tahun depan,” ujarnya.

Asrofi pun demikian. Tokoh pemuda ini, meminta panitia yang melibatkan pemuda akan ditata lebih baik lagi. Terkait rangkaian selama 10 hari festival, ternyata pemuda desa juga mampu.

“Kita ternyata mampu, dan berdaya. Kita harapkan ke depan pemuda desa kompak seterusnya,” ujarnya berharap.

Dia mengulik beberapa yang berkesan dari KPHF 2024, yakni seni hadrah, dan musik modern mampu dimainkan pemuda desa setempat. Lalu kreasi tarian topeng, gebyakan topeng, dan seni lainnya.

“Generasi kita ternyata sudah siap melanjutkan warisan leluhur yang adiluhung itu. Gak menyangka. Mereka sudah bisa dan tinggal kebutuhan tenaga pengrawit yang kurang dua gelintir,” ujarnya.

Hal itu diamini Yayak, Ketua Sanggar, venue KPHF 2024. Kata Yayak, dengan personel yang ada, Wayang Topeng Jatiduwur sudah bisa memainkan pagelaran besar.

“Selama ini kita ragu. Dan di KPHF 2024 ini sudah optimis. Dan ternyata kita bisa,” ujarnya.

Dia berharap Ketua Yayasan, Ketua Paguyuban seni, pemuda, Karang Taruna, dan perangkat desa terus bersatu menggelar KPHF 2025.

“Kita dorong jadi agenda wisata daerah dan kalender wisata daerah Kabupaten Jombang,” ujarnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *