BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Kontroversi dalam festival lomba seni siswa nasional (FLS2N) di Kota Batu terjadi.
Siswi SMAN 1 Lumajang, Shalva Pramita Putri, alias Tata, yang meraih juara III malah mendapat posisi juara V atau harapan II.
Dari hasil penjurian dewan juri FLS2N, siswi itu mendapat penilaian tertinggi III dari juri, namun posisi akhirnya mengecewakan banyak pihak.
Menurut informasi, siswi kelas XII ini, telah meraih peringkat III berdasarkan penilaian resmi juri kompetisi.
Walau begitu keputusan akhir menempatkannya di peringkat V, dan mengejutkan banyak pihak.
Wali murid siswi protes keras terhadap keputusan tersebut.
“Nilai dan penilaian putri kami menempatkannya di urutan ketiga, yang seharusnya mencerminkan posisinya sebagai juara ketiga. Kami merasa kecewa dan tidak puas dengan hasil akhir ini,” ujar wali murid, Jumat (12/7/2024).
Pihak Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lumajang, Cahyo, memberi tanggapan terkait insiden ini.
Mereka menegaskan, Tata, layak mendapat posisi yang seharusnya sesuai penilaian juri.
“Kami mendukung protes dari wali murid dan akan mencari kejelasan lebih lanjut terkait keputusan kontroversial ini,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak penyelenggara terkait masalah ini.
FLS2N setiap tahun dan selalu berpindah lokasi, dan memang dikenal sebagai ajang bergengsi bagi para siswa untuk menampilkan bakat seni mereka.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan konsistensi dalam penilaian kompetisi seni nasional di Indonesia.
“Nanti kami akan berkomunikasi dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, bagaimana ini alurnya, dan kelanjutannya akan kami sampaikan lebih lanjutnya,” pungkasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id
