BERITABANGSA.ID, LUMAJANG – Program jaring serap aspirasi masyarakat (Jasmas) 2017 di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur dikeluhkan warga kelompok masyarakat (Pokmas).
Program Jasmas untuk penerangan jalan umum (PJU) di Desa Kabuatan, Kecamatan Kunir, pembangunan jalan rabat Kecamatan Riwokangkung dan pembangunan jembatan di Kecamatan Ranuyoso, diduga sarat pemotongan.
Jasmas merupakan program pemerintah untuk masyarakat ketika aspirasi masyarakat tersebut dapat dipenuhi atau diwujudkan oleh anggota DPRD Propinsi Jawa Timur, Muhammad Fawaid. Namun diduga disalahgunakan orang kepercayaan anggota DPRD.
Dan tidak jarang program tersebut diklaim oleh oknum anggota dewan sebagai dana pribadi yang diberikan ke masyarakat.
“Saya bersama sejumlah warga lainnya diminta untuk membentuk sebuah kelompok agar mendapatkan bantuan dana Jasmas,” ujar Saiful mantan tim sukses caleg DPRD Jatim waktu itu, Jumat (12/7/2024).
Setelah kelompok terbentuk, Saiful mengajukan proposal Jasmas melalui DPRD Jatim dari Partai Gerindra, yang akrab disebut Gus Fawait.
“Katanya kelompok saya mendapatkan bantuan dana Jamas senilai Rp150 juta. Namun kami hanya terima Rp90 juta,” tutur Saiful.
Perbedaan informasi yang beredar dengan dana yang sebenarnya, sempat membuat Saiful bersama anggota kelompok mencoba mencari tahu kebenarannya.
“Katanya ada pihak tertentu yang sengaja melakukan pemotongan hingga 40 persen dari seluruh dana Jamas yang diterima,” keluh Saiful.
